p-Index From 2020 - 2025
1.048
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Pharmacoscript
Anna, Yuliana
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OPTIMASI TWEEN PADA SEDIAAN GRANUL INSTAN FOAM MAT DRYING EKTRAK BUAH HONJE LAKA (Etlingera elatior (JACK) R.M.SM.) MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Lilis, Tuslinah; Aldy, Pangestu; Anna, Yuliana
Pharmacoscript Vol. 8 No. 1 (2025): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v8i1.1889

Abstract

Minuman jus Buah honje laka (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) sering dikonsumsi masyarakat sebagai minuman kesehatan. Senyawa metabolit skunder yang terkandung dalam buah honje laka yang memberikan warna merah dan mempunyai efek farmakologi adalah  flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Flavonoid tidak stabil terhadap panas dan cahaya sehingga sediaan dalam bentuk sirup tidak mempunyai umur simpan lama. Dalam penelitian ini  dikembangkan dalam bentuk granul instan menggunakan metode foam mat drying untuk meningkatkan stabilitas dan memperpanjang umur simpan sediaan honje laka (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm.) sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian adalah memperoleh formula granul instan yang memenuhi persyaratan granul dan potensi antioksidan. Formula sediaan granul dilakukan  optimasi dengan metode Simplex Lattice Design melalui perubahan konsentrasi  tween 80 dan tween 20. Na-CMC 0,3% ditambahkan sebagai foam stabilizer. Setiap  formula dievaluasi meliputi respon sesuai dengan persyaratan granul dan stabilitas busa. Formula terbaik diverifikasi melalui One Sample T-Test dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan formula dengan Tween 80 sebesar 10% dengan nilai desirability 0,981 adalah formula terbaik. Berdasarkan formula tersebut diperoleh laju alir 5,47 g/s, kelarutan  97,37%  kadar air  3,91% dan stabilitas busa  102,78%. Metode uji aktivitas antioksidan dengan metode  DPPH ( 1,1 diphenyl -2- picrylhidrazil) diperoleh nilai IC50 yaitu sebesar  11,77 ppm menunjukkan bahwa sediaan granul instan mempunyai potensi antioksidan sangat kuat.
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM PEWARNA RAMBUT DARI Monascus purpureus Anna, Yuliana; Meisya, Aulia; Resha Resmawati, Shaleha
Pharmacoscript Vol. 8 No. 1 (2025): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v8i1.1998

Abstract

Rambut merupakan satu dari beberapa elemen penting dalam penampilan seseorang dan sering kali dianggap sebagai mahkota yang mempercantik tampilan. Budaya di masyarakat rambut diberikan perhatian khusus sebagai ekspresi diri dan keindahan dimana pewarna rambut dapat dipakai sebagai tempat untuk mengekspresikan diri, dimana pewarna rambut telah dikembangkan dengan memakai pewarna alami karena dinilai lebih aman dibandingkan dengan memakai pewarna sintetik. Angkak mengandung metabolit sekunder berupa pigmen Monascus dengan tiga kelompok utama, yakni pigmen kuning, merah, dan jingga dimana angkak sendiri merupakan produk fermentasi beras Monascus sp. Tujuan dari riset ini ialah memperoleh hasil dari proses emanfaatan ekstrak pigmen merah dan pigmen kuning Monascus purpureus sebagai pewarna rambut dibuat menjadi 4 formula dimana formula 1 mengandung angkak sebanyak 10%, formula 2 mengandung angkak sebanyak 15%, dan formula 3 mengandung angkak sebanyak 20%. Formula terbaik diperoleh ada F3 dari pigmen kuning dan telah memenuhi standar menurut SNI 16-4339-1996 pada uji pH, daya sebar, dan viskositas. Untuk uji organoleptik, homogenitas, stabilitas warna pada rambut, iritasi memiliki hasil yang baik. Uji hedonik dilakukan terhadap 15 panelis dengan hasil F3 dari pigmen kuning yang paling banyak disukai.
POTENSI TUMBUHAN BERKHASIAT ANTIBAKTERI DALAM UPAYA SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT DESA BANGUNKARYA KECAMATAN LANGKAPLANCAR KABUPATEN PANGANDARAN Anna, Yuliana; Ira, Rahmiyani; Muhamad Rifki , Nuriman
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1738

Abstract

Swamedikasi adalah usaha pengobatan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh masyarakat sebagai upaya mengobati dirinya. Pengobatan sendiri biasanya dilakukan untuk mengobati penyakit umum dan ringan seperti demam, nyeri, batuk, flu, sakit maag, diare, dan penyakit kulit yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui swamedikasi pada masyarakat Desa Bangunkarya Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat terutama penggunaan tumbuhan yang berkhasiat sebagai antibakteri. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif, yaitu berkaitan dengan penggunaan obat tradisional pada masyarakat dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi tumbuhan. Tingkat kepercayaan data diuji menggunakan nilai frekuensi sitasi dan rumus freadman (Fidelity Level). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 55 jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat, dan sebanyak 23 jenis diantaranya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Nilai frekuensi sitasi penggunaan tumbuhan yaitu kunyit (81%), jenis penyakit yang sering diobati adalah batuk (71%), dan sumber perolehan tumbuhannya berasal dari pekarangan rumah (85%), cara pengolahan terbanyak yaitu dengan cara direbus (76%), dan cara penggunaan terbanyak yaitu dengan diminum (86%). Tumbuhan yang prospektif untuk dikembangkan lebih luas di desa Bangunkarya adalah kecombrang hutan (Etlingera hemisphaerica (Bl.) R.M.Smith).
FORMULASI DAN EVALUASI DARI EKSTRAK Monascus purpureus SEBAGAI PEWARNA ALAMI KOSMETIK DEKORATIF Resha, Shaleha; Anna, Yuliana; Lusi, Nurdianti; Nabila Aini, Wahyudin
Pharmacoscript Vol. 7 No. 2 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i2.1794

Abstract

Penggunaan kosmetik dekoratif saat ini semakin meningkat terutama pada kaum wanita yang selalu ingin terlihat cantik sehingga membuat penampilan terlihat lebih percaya diri dan dapat menutupi kekurangan pada area wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pigmen kapang Monascus purpureus dapat digunakan sebagai pewarna alami pada sediaan kosmetik dekoratif.  Pigmen merupakan metabolit sekunder yang diproduksi melalui proses fermentasi Monascus purpureus pada beras sebagai substrat. Beras diekstrasi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Formula kosmetik yang dibuat adalah perona pipi, perona mata dan lipcream, dengan 4 formula untuk setiap sediaan (F0-F3). Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptik, uji daya oles, uji stabilitas, uji pH, uji iritasi, uji homogenitas, uji kesukaan, uji keretakan, dan uji daya sebar. Sediaan tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda. Hasil analisis data metode friedmant menunjukkan bahwa F2 memiliki lipcream yang paling disukai, F3 memiliki perona pipi yang paling disukai, dan F2 memiliki perona mata yang paling disukai.