Angka tindakan Sectio Caesarea (SC) terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia yang telah melebihi ambang batas ideal WHO (10–15%) dengan prevalensi lebih dari 20% di beberapa wilayah. Di RSIA Cempaka Az-Zahra Banda Aceh, jumlah pasien SC tercatat sebanyak 263 kasus pada tahun 2022 dan 2023. Clinical Pathway (CP) diyakini dapat menurunkan variasi pelayanan, memperpendek lama rawat inap (Length of Stay/LOS), dan mengendalikan biaya perawatan. Menilai tingkat kepatuhan terhadap CP, variasi layanan, efisiensi biaya, serta dampaknya terhadap mutu pelayanan tindakan SC. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan data sekunder rekam medis tahun 2022–2023. Parameter yang dianalisis mencakup kepatuhan terhadap CP, LOS, variasi pelayanan, dan total tagihan medis. Hasil dari penelitian ini Tingkat kepatuhan CP pada tahun 2023 mencapai 92,4%. Variasi layanan masih ditemukan, namun tidak signifikan (p = 0,999). Rata-rata LOS menurun dari 2,73 hari (2022) menjadi 2,69 hari (2023) (p = 0,317). Rata-rata biaya meningkat dari Rp9.906.681 menjadi Rp10.160.713 (p < 0,001). Namun, pasien yang patuh terhadap CP menunjukkan biaya perawatan yang lebih rendah. Komponen biaya terbesar adalah kamar operasi (45,2% di 2022; 47,2% di 2023), sementara biaya obat-obatan menurun dari 11,9% menjadi 7,8%. Kesimpulan Implementasi Clinical Pathway pada tindakan SC berkontribusi terhadap efisiensi biaya dan peningkatan konsistensi layanan, meskipun belum seluruh indikator menunjukkan perubahan signifikan. Optimalisasi pelaksanaan CP tetap diperlukan untuk peningkatan mutu dan kendali biaya rumah sakit.
Copyrights © 2025