Malaria merupakan masalah kesehatan global terutama di negara tropis seperti Indonesia terdapat 374 kabupaten/kota endemis malaria dan tertinnggi di Papua dengan jumlah kasus malaria sebanyak 14.586 dan Kabupaten Jayapura tahun 2024 sebanyak 50.529 pasien dengan jumlah kasus relaps sebanyak 6.213 orang. Tingginya kasus tersebut disebabkan angka kondisi geografis perindukan nyamuk serta dormant dalam tubuh bila pengobatan tidak dilakukan dengan benar dan tuntas menebabkan kekambuhan malaria. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan Pada pasien malaria di wilayah kerja Puskesmas Harapan Kabupaten Jayapura. Penelitian ini merupakan jenis analitik dengan desain cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 88 orang dengan teknik simple accidental sampling. Data yang diperoleh dari kuesioner diolah secara statistik dengan menggunakan rumus chi square dan regresi binari logistik. Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa faktor yang tidak berhubungan dengan kekambuhan pada pasien malaria di wilayah kerja Puskesmas Harapan Kabupaten Jayapura adalah umur (p-value 1,000 > α 0,05), jenis kelamin (p-value 0,855 > α 0,05), pendidikan (p-value 0,124 > α 0,05). Faktor yang berhubungan dengan kekambuhan pada pasien malaria di wilayah kerja Puskesmas Harapan Kabupaten Jayapura adalah pekerjan (p-value 0,032 atau p < α 0,05), status gizi (p-value 0,000 < α 0,05) dan kepatuhan minum obat (p-value 0,000 < α 0,05). Kepatuhan minum obat merupakan faktor dominan terhadap kekambuhan pada pasien malaria di Puskesmas Harapan (p-value 0,000 < 0,05). Paisen malaria yang tidak patuh minum obat menyebakan parasit malaria menjadi dormant dalam tubuh yang sewaktu –waktu menyebabkan kekambuhan malaria dan resistensi obat malaria. Kata kunci: Kekambuhan, Malaria, Resiko
Copyrights © 2025