Pemanfaatan digital storytelling dalam pembelajaran di sekolah dasar telah menjadi salah satu pendekatan inovatif yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan muatan nilai-nilai sosial budaya. Digital storytelling memadukan narasi, gambar, suara, dan video untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan bermakna bagi siswa. Melalui media ini, guru dapat menyampaikan cerita-cerita rakyat, kisah sejarah lokal, dan nilai-nilai budaya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan menarik. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa digital storytelling meningkatkan keterlibatan siswa, memperkuat pemahaman terhadap konten sosial budaya, serta membangun empati dan sikap toleransi terhadap perbedaan. Selain itu, media ini juga mendorong kreativitas siswa dalam menciptakan narasi mereka sendiri yang mengandung pesan-pesan moral dan budaya. Dalam konteks pendidikan karakter, digital storytelling berfungsi sebagai sarana internalisasi nilai-nilai seperti gotong royong, rasa hormat terhadap tradisi, serta identitas kebangsaan. Kendati demikian, tantangan dalam pemanfaatannya mencakup keterbatasan infrastruktur teknologi, literasi digital guru dan siswa, serta kebutuhan akan konten lokal yang relevan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pendidik, pengembang media, dan masyarakat lokal dalam menciptakan konten digital berbasis budaya yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Secara keseluruhan, digital storytelling merupakan media potensial dalam mendukung pembelajaran sosial budaya yang efektif, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa sekolah dasar di era digital..
Copyrights © 2025