Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS JENIS-JENIS VERBA DALAM NOVEL KUKEJAR CINTA KE NEGERI CINA KARYA NINIT YUNITA Rostina Taib; Muhammad Iqbal; Wirda Wirda
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2022): JIMPBSI Maret 2022
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Jeni-Jenis Verba dalam Novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita”. Rumusan masalahnya adalah bagaimana jenis-jenis verba dalam novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan jeni-jenis verba dalam Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari kalimat-kalimat yang mengandung verba dalam novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik telaah dokumen. Data dianalisis melalui tiga tahap, yaitu (1) identifikasi, (2) klarifikasi, dan (3) analisis. Berdasarkan hasil penelitian di dalam novel Kukejar Cinta ke Negeri Cina Karya Ninit Yunita terdapat 83verba. Kalimat verba dikelompokan menjadi 6 jenis verba yaitu, 21 data verba transitif, 16 data verba dwitransitif, 4 data verba semitransitif, 15 data verba intransitif, 19 data verba mental, dan 7 data verba material. Verba yang paling dominan adalah verba transitif yaitu verba yang membutuhkan kehadiran objeknya. Kata kunci: Verba Transitif, Verba Mental
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK Wirda Wirda; Abdul Gani; Ibnu Khaldun
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 3, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.613 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa terhadap penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan eksperimen dengan The Randomized Pre-test Post-test, Control Group Design yang dilaksanakan  pada  SMP Negeri 1 Gandapura, semester genap Tahun Akademik 2014/2015. Pada siswa kelas VIII (delapan) yang terdiri dari kelas eksperimen 25 siswa dan kelas kontrol 24 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan tes awal dan tes akhir untuk keterampilan proses sains, angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa, lembar observasi untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning. Hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Uji t terhadap N-Gain kedua kelas menunjukkan nilai 0,000,05 yang artinya terjadi perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok. N-Gain tertinggi keterampilan proses sains setiap indikator kelas eksperimen 0,63 pada indikator mengklasifikasi individual/kelompok dan terendah 0,24 pada menerapkan konsep. N-Gain tertinggi pada kelas kontrol 2,88 pada mengklasifikasi sedangkan N-Gain terendah 0,13 pada indikator berkomonikasi. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Problem Based Learning  dapat meningkatkan keterampilan proses sains dan motivasi belajar siswa.
PENGARUH BOKASI JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS DI LAHAN ALUVIAL Wirda Wirda; Putu Dupa Bandem; Dwi Zulfita
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19362

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis bokasi jerami padi yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada lahan aluvial. Penelitian dimulai dari Juli sampai September 2016. Penelitian dilaksanakan di Desa Serumpun Kecamatan Salatiga Kabupaten Sambas. Metode yang digunakan adalah eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan, 4 ulangan dan setiap ulangan terdapat 3 sampel tanaman. Perlakuan sebagai berikut : (p1) 10 ton/ha, setara dengan 2,81 kg/petak, (p2) 15 ton/ha, setara dengan 4,22 kg/petak, (p3) 20 ton/ha, setara dengan 5,63 kg/petak, (p4) 25 ton/ha, setara dengan 7,03 kg/petak, (p5) 30 ton/ha, setara dengan 8,44 kg/petak, (p6) 35 ton/ha, setara dengan 9,84 kg/petak. Variabel pengamatan : volume akar (cm3), berat kering (g), tinggi tanaman (cm), berat tongkol berkelobot (g), berat tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol (cm), berat tongkol berkelobot per petak (kg), diameter tongkol (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bokasi jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis di lahan aluvial. Pemberian bokasi jerami padi 10 ton/ha atau setara dengan 2,81 kg/petak merupakan dosis terbaik.
Pemanfaatan Digital Storytelling dalam Mengajarkan Nilai-Nilai Sosial Budaya pada Siswa SD Wirda Wirda
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Mahasiswa dan Akademisi Vol. 1 No. 3 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Prodi PGSD Unsultra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64690/intelektual.v1i3.84

Abstract

Pemanfaatan digital storytelling dalam pembelajaran di sekolah dasar telah menjadi salah satu pendekatan inovatif yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan muatan nilai-nilai sosial budaya. Digital storytelling memadukan narasi, gambar, suara, dan video untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan bermakna bagi siswa. Melalui media ini, guru dapat menyampaikan cerita-cerita rakyat, kisah sejarah lokal, dan nilai-nilai budaya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih kontekstual dan menarik. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa digital storytelling meningkatkan keterlibatan siswa, memperkuat pemahaman terhadap konten sosial budaya, serta membangun empati dan sikap toleransi terhadap perbedaan. Selain itu, media ini juga mendorong kreativitas siswa dalam menciptakan narasi mereka sendiri yang mengandung pesan-pesan moral dan budaya. Dalam konteks pendidikan karakter, digital storytelling berfungsi sebagai sarana internalisasi nilai-nilai seperti gotong royong, rasa hormat terhadap tradisi, serta identitas kebangsaan. Kendati demikian, tantangan dalam pemanfaatannya mencakup keterbatasan infrastruktur teknologi, literasi digital guru dan siswa, serta kebutuhan akan konten lokal yang relevan. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pendidik, pengembang media, dan masyarakat lokal dalam menciptakan konten digital berbasis budaya yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Secara keseluruhan, digital storytelling merupakan media potensial dalam mendukung pembelajaran sosial budaya yang efektif, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa sekolah dasar di era digital..