Penelitian ini mengkaji efektivitas visual storytelling di Instagram sebagai strategi pemulihan citra merek setelah terjadinya aksi boikot publik akibat isu geopolitik antara Israel dan Palestina, dengan fokus khusus pada kasus Starbucks Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggabungkan pendekatan analisis naratif dan teknik analisis Multimodal Discourse Analysis (MDA) untuk mengamati unggahan pada akus resmi Instagram Starbucks Indonesia setelah masa puncak boikot pada awal tahun 2024. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Starbucks Indonesia secara konsisten menggunakan tema tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), aksi sosial, dan narasi kehidupan masyarakat urban untuk mengalihkan fokus audiens dari isu boikot. Konten naratif pendek ini, yang disampaikan melalui Reels menampilkan situasi yang mudah diasosiasikan oleh audiens dan membangun resonansi emosional. Starbucks Indonesia membentuk narasi alternatif yang berfokus pada hal-hal positif, keterlibatan komunitas, dan koneksi emosional yang dikemas untuk penyampaian pesan secara implisit. Strategi ini terbukti efektif dalam membangun kembali kepercayaan, meredam kerusakan reputasi, dan meningkatkan keterlibatan di platform digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa visual storytelling di Instagram dapat menjadi alat yang halus namun kuat dalam mengelola krisis merek di era digital. Kata kunci: visual storytelling, Instagram, Starbucks Indonesia, pemulihan citra merek, CSR
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025