Pewarna alami menjadi alternatif ramah lingkungan dibandingkan pewarna sintetis karenalebih mudah terurai dan tidak beracun. Salah satu pewarna alami yang dapat menghasilkan warnamerah pekat adalah kayu secang (Caesalpinia sappan Linn). Namun, kelemahan utama dari pewarnasecang adalah kestabilan warnanya yang rendah, sehingga mudah luntur setelah pencucian atauterpapar sinar matahari. Untuk meningkatkan ketahanan warna, penelitian sebelumnya telahmenunjukkan bahwa penggunaan symplocos atau daun loba sebagai fiksator dapat memperkuatwarna pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan peningkatan ketahanan warnasecang dengan menggunakan mordan symplocos, menemukan formulasi optimal untuk variasi warnaterbaik, dan mengaplikasikan hasilnya pada lembaran kain dengan menggunakan teknik patchwork.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data berupa studiPustaka, observasi, wawancara dan juga eksplorasi formula dengan tiga metode mordanting. Hasileksperimen menunjukkan bahwa kombinasi secang dan symplocos melalui metode meta-mordanting(Simultan) dapat menghasilkan warna merah marun yang lebih tahan luntur dengan melewati empatkali pencucian. Dengan menambahkan mordan tawas dan tunjung dengan metode pre-mordantingdan post-mordanting, dapat menghasilkan variasi warna yang berbeda.Kata kunci: Pewarna Alam, Kayu secang, Symplocos, Mordan, Pewarna tekstil
Copyrights © 2025