Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, khususnya Aedes aegypti. Trombositopenia adalah salah satu tanda yang diamati pada DBD. Trombositopenia terjadi ketika jumlah trombosit <100.000 sel/mm³ sehingga fungsi trombosit dalam hemostasis terganggu sehingga mengurangi integritas pembuluh darah, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan pada akhirnya mengarah pada manifestasi perdarahan. Penyebaran DBD yang cepat dan berpotensi fatal tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan dengan dasar lingkungan. Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang menunjukkan adanya peningkatan kasus DBD, dengan 441 kasus yang dilaporkan pada tahun 2022 dibandingkan dengan 366 kasus pada tahun 2021. Kelompok usia 15 hingga 44 tahun adalah yang paling terdampak oleh penyakit ini. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dan manifestasi perdarahan pada pasien DBD di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang pada tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Data didapatkan dari rekam medis di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang, dari Januari 2022 hingga Desember 2022, dengan jumlah sampel 100 pasien berusia di atas 18 tahun. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kasus DBD mengalami trombositopenia berat (49%). Proporsi pasien DBD yang juga mengalami manifestasi perdarahan lebih tinggi (51%). Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square menghasilkan nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara jumlah trombosit dan manifestasi perdarahan pada pasien DBD di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang pada tahun 2022
Copyrights © 2025