Junior-to-senior transition (JST) merupakan transisi dalam perkembangan karier olahraga yang paling kompleks dan sulit. Keberhasilan melalui JST ditentukan oleh seberapa efektif coping strategy atlet dalam menghadapi tuntutan transisi. Persepsi dukungan sosial diketahui merupakan sumber daya yang dapat memfasilitasi coping strategy yang membantu melewati JST. Studi ini dilakukan untuk mengetahui peran jenis-jenis persepsi dukungan sosial sebagai prediktor penggunaan coping strategy atlet binaan yang menghadapi JST. Studi dilakukan kepada 78 atlet PPLP Jawa Barat. Data diperoleh menggunakan alat ukur PASS-Q dan Brief-COPE versi Indonesia. Analisis data dilakukan dengan uji regresi berganda. Hasil menunjukkan persepsi dukungan sosial memprediksi penggunaan coping strategy adaptif (F = 5.134; p < .05) namun tidak dengan penggunaan coping strategy maladaptif (F = .663; p > .05). Lebih lanjut, ditemukan bahwa informational (β= .299, p < .05) dan emotional support (β = .303, p < .05) memprediksi penggunaan coping strategy adaptif. Esteem (β = -.036; p > .05) dan tangible support (β = -.057; p > .05) ditemukan tidak memprediksi penggunaan coping strategy adaptif. Dukungan informasi serta dukungan emosional dapat diberikan untuk memperkuat coping strategy adaptif pada atlet binaan guna melalui tuntutan JST.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025