Pendahuluan: Pasien kanker payudara stadium lanjut kerap mengalami masalah sosial akibat pengobatan, yang berdampak pada kesejahteraan sosial sehingga berpengaruh pada kualitas hidup pasien kanker. Tujuan: Mengidentifikasi gambaran kesejahteraan sosial pada pasien kanker payudara stadium lanjut yang menjalani rawat inap di RSUD Arifin Achmad. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif non-eksperimental. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah 76 responden pasien kanker payudara stadium lanjut yang menjalani rawat inap. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Functional Assessment of Cancer Therapy–Breast (FACT-B) yang sudah teruji valid (rhitung = 0.63–0.84, kuesioner dikatakan valid) dan uji reliabel (r = 0,71, kuesioner dikatakan reliabel). Analisis data dilakukan adalah univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Mayoritas responden adalah perempuan usia pra lansia (45–59 tahun), berpendidikan SMP/sederajat, ibu rumah tangga, telah menikah, tidak berpenghasilan, dengan stadium kanker terbanyak stadium III dan telah terdiagnosis lebih dari satu tahun. Sebagian besar memiliki tingkat social well-being sedang (59,2%), dengan dukungan emosional tinggi dari keluarga (46,1%), penerimaan keluarga (48,7%), dan kedekatan dengan pasangan (44,7%). Namun, responden melaporkan dukungan pertemanan rendah (42,1%) dan kepuasan terhadap kehidupan seksual yang kurang (50%). Kesimpulan: Dukungan dari keluarga, pasangan, dan teman berperan penting terhadap social well-being pasien kanker payudara stadium lanjut. Penelitian selanjutnya perlu mengkaji penyebab rendahnya dukungan dari teman, terutama akibat dampak fisik dan emosional pengobatan yang membuat pasien menarik diri dari lingkungan sosial.
Copyrights © 2025