Emesis gravidarum sering terjadi pada ibu hamil, mulai dari mual muntah dengan tingkatan tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan data dari (WHO) World Health Organization pada tahun 2021, terdapat 12,5% jumlah kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil. Hasil survey di Puskesmas Pagedongan menunjukan terdapat 44 ibu hamil melakukan ANC dibulan juli 2024 dan terdapat 38 ibu hamil mengalami emesis gravidarum. Emesis gravidarum tersebut jika tidak diatasi dengan benar maka dapat mengakibatkan kasus patologis yaitu hiperemesis gravidarum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat mual muntah pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan terapi pemberian seduhan jahe emprit dan akupresure titik SP4 serta mengetahui keterampilan membuat seduhan jahe emprit serta melakukan akupresure titik SP4. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan instrument pengkajian Pregnancy-Unique Quantification Of Emesis/Nausea (PUQE) untuk menilai tingkat emesis. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari untuk masing masing responden dengan jumlah reponden 5 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum dilaksanakan pada bulan Desember. Hasil studi kasus setelah dilakukan terapi pada ke lima responden terdapat 3 responden yang sudah tidak mengalami mual dan muntah pada hari ke7 serta 2 responden yang masih mengalami mual pada hari ke7. Dari hasil penelitian, didapatkan kelima responden mengalami penurunan mual muntah dengan jumlah dari skor 9 turun menjadi skor 0,8 serta jumlah penurunan pada seluruh responden mengalami penurunan dengan akumulasi skor 8,2. Dapat disimpulkan bahwa pemberian wedang jahe dan akupresure titik SP4 efektif untuk mengurangi tingkat mual muntah pada ibu hamil pada ibu hamil dan responden dapat melakukan prosedur treatment dengan sangat baik.
Copyrights © 2025