Vertigo merupakan keluhan medis yang ditandai dengan sensasi berputar, baik terhadap diri sendiri (vertigo subjektif) maupun lingkungan sekitar (vertigo objektif). Jenis vertigo yang paling umum adalah Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), yang sering disertai gejala pusing, mual, muntah, hingga gangguan keseimbangan yang meningkatkan risiko jatuh. Pengobatan vertigo dapat berupa terapi farmakologis dan non-farmakologis, salah satunya adalah terapi fisik Brandt-Daroff. Penelitian ini menggunakan observasional dengan menggunakan rancangan studi kasus pada dua responden dengan kasus vertigo resiko jatuh dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek berjumlah dua orang, pengambilan kasus dilakukan di IGD RS Indriati Solo Baru. Terapi brandt daroff dilakukan selama 10 menit dengan frekuensi pemberian terapi 1 set terdiri dari 5 kali penggulangan gerakan. Pengukuran skala vertigo dan penilaian resiko jatuh dilakukan sebelum dan sesudah melakukan terapi brandt daroff. Alat ukur skala vertigo dan penilaian resiko jatuh menggunakan VSS SF. Studi kasus ini menunjukan setelah dilakukan terapi brandt daroff pada kedua subjek studi kasus didapatkan hasil adanya penurunan skala VSS SF. Sebelum dilakukan intervensi terapi fisik Brandt Daroff kategori vertigo dengan resiko jatuh berat. Setelah dilakukan intervensi terapi fisik brandt daroff selama 2 sesi terjadi penurunan gejala resiko jatuh pada klien menjadi ringan. Hal ini menunjukan adanya penurunan gejala resiko jatuh pada klien yang mengalami vertigo. Setelah diberikan intervensi terapi fisik brandt daroff menunjukan adanya penurunan gejala resiko jatuh pada klien yang mengalami vertigo.
Copyrights © 2025