Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

The Influence Of Determinants Abuse of Addictive Substances (Drugs) and Mental Health in Adolescent Astuti, Andriani Mei; Probowati, Rovica; Prakoso, Adi Buyu
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 1 (2024): January-June 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i1.2788

Abstract

Drugs are a complex problem in Indonesia, this is proven by the significant increase in the number of drug abusers or addicts. One of the factors causing the increase in drug consumption among teenagers is their attitude of ignoring applicable values, norms and laws. This study aims to determine the factors that dominate the occurrence of drug abuse in adolescents. The design of this research is descriptive correlative with a cross sectional approach. Sampling of 30 teenagers from total sampling statical metode. Data analysis used the Spearman Rho statistical test and binary logistic regression. The results showed that there was a relationship between age (p value = 0.005; OR = 33,925), peer influence (p value = 0.039; OR: 14,390). The most dominant factor in the occurrence of drug abuse in adolescents is age. Recommendations that can be conveyed from the results of research on children entering the adolescent transition phase should receive special assistance in their growth and development by creating emotional relationships and a sense of empathy for adolescence.
Edukasi Pencegahan Bullying di Kalangan Remaja pada Siswa SMK Keperawatan Prakoso, Adi Buyu; Marni, Marni
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: September 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i3.4094

Abstract

Banyak kasus bullying yang melibatkan remaja sebagai pelaku dan korban. Pada masa ini, banyak remaja yang belum mempunyai kemampuan mengatasi perubahan fisik dan psikis yang menyebabkan emosi bergejolak. Bullying merupakan suatu sikap agresif yang ditujukan untuk menyakiti atau mencederai seseorang secara verbal, sosial, dan fisik yang dilakukan secara berulang-ulang. Baik pelaku, korban maupun saksi yang melihat perilaku bullying pasti akan mempunyai permasalahanmta serius yang akan berlangsung lama dalam kehidupannya. Melihat banyaknya kasus bullying yang terjadi dan dampak serius yang ditimbulkannya, maka perlu dilakukan upaya preventif. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya bagi para remaja yang merupakan salah satu penyumbang terbesar terjadinya peristiwa bullying Tujuan dari edukasi ini adalah memberikan edukasi tentang bullying kepada siwa-siswi SMK jurusan keperawatan dan gurunya agar dapat menghindari tindakan bullying di sekolah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain memberikan edukasi dan memberikan pencegahan, cara menangani kasus bullying. Hasil kegiatan pendidikan Secara umum kegiatan siswa berjalan dengan lancar serta mendapat respon positif dari peserta maupun sekolah. Selama pelaksanaan pendidikan, dari awal penyampaian materi, sesi diskusi dan pendampingan konseling hingga tahap evaluasi, siswa terlihat antusias dan aktif. Pemberian edukasi memang perlu dilakukan dan siswa harus dididik terus menerus tentang bullying dan memahami artinya. Secara konsistensi agar siswa selalu mendapatkan informasi tentang bullying, mengetahui maknanya dan memahami cara menangani kasus bullying. Pengetahuan siswa tentang bullying mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi atau konseling, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau konseling memberikan dampak positif terhadap pengetahuan siswa.
Stress Management in Emergency Nurses during the COVID-19 Pandemic: Scooping Article Rohimah, Annisa'i; Prakoso, Adi Buyu; Kusuma, Rahmah Yanita; Jamil, Sobran; Rini, Sri Setiya; Alim, Syahirul
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 17 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.943 KB) | DOI: 10.20884/1.jks.2022.17.2.5586

Abstract

Nurses are health professionals on the front lines during the COVID-19 pandemic, especially those in the ER, where nurses are the key to controlling virus transmission. This article aims to do a scooping review on how to manage stress in emergency room nurses during the COVID-19 pandemic. This Scooping review explores the literature from the point of view of relevance by assessing the quality of the research, then the data is mapped to identify the main themes found in the literature. We observed that stress on nurses is a burden of excess factors, having a family or children, lifestyle changes, lack of access to PPE, lack of self-confidence, nurses also have feelings and fatigue. We also observed how nurses managed stress, namely strengthening training, positive spiritual coping, social support, and access to mental health services.
Pencegahan Kejadian Risiko Diabetes Melitus Pada Lansia Melalui Upaya Screening Dan Penyuluhan Pengetahuan Umum Diabetes Melitus Bersama Posyandu Mardirahayu III Prakoso, Adi Buyu
Jurnal Abdi Mahosada Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada masyarakat 2024
Publisher : STIKES Advaita Medika Tabanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54107/abdimahosada.v2i1.369

Abstract

Perubahan lansia secara fisiologis membuat rentan mengalami suatu penyakit kronis. Penyakit kronis yang dapat dialami lansia adalah penyakit diabetes melitus yang merupakan penyakit tidak menular tetapi penyakit kronis berupa kumpulan gejala akibat meningkatnya jumlah kadar gula dalam darah atau hiperglikemi. Jumlah kasus diabetes melitus pada lansia selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Diperlukannya sebuah upaya pelayanan kesehatan yang dapat diberikan perawat melalui pendekatan komunitas bersama berbagai pihak yang terlibat seperti bidan desa dan kader kesehatan wilayah dengan melakukan pencegahan kejadian risiko diabetes melitus pada lansia. Upaya tersebut dapat diwujudkan dengan kegiatan pencegahan kejadian risiko diabetes melitus pada lansia melalui upaya screening dan penyuluhan pengetahuan umum diabetes melitus. Hasil kegiatan screening dan penyuluhan pengetahuan umum diabetes melitus menunjukkan usia masyarakat yang mengikuti paling banyak adalah 60 – 65 tahun dengan jumlah 21 orang (61,8%), jenis kelamin paling banyak adalah perempuan yaitu 25 orang (73,5%), kadar glukosa darah sewaktu paling banyak adalah normal sebanyak 28 orang (82,4%), pengetahuan sebelum kegiatan screening dan penyuluhan pada masyarakat paling banyak menunjukkan sedang 14 orang (41,2%). Setelah dilakukan kegiatan screening dan penyuluhan menunjukkan bahwa pengetahuan umum diabetes melitus sesudah kegiatan menunjukkan paling banyak adalah baik yaitu sebanyak 18 orang (52,9%). Pemberian penyuluhan kesehatan sangat efektif dilakukan. Upaya penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk penatalaksanaan diabetes melitus dan dapat diberikan kepada masyarakat yang telah ditemukan mengalami hiperglikemi.
Efektifitas edukasi bantuan hidup dasar dalam upaya meningkatkan pengetahuan Praditya, Gigih; Prakoso, Adi Buyu; Firdaus, Insanul; Witriyani, Witriyani
Journal of Health Research Science Vol. 5 No. 01 (2025): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v5i1.1697

Abstract

Latar Belakang: Bantuan Hidup Dasar selamatkan nyawa henti jantung/napas. Henti jantung darurat sering terjadi di Indonesia sebanyak ratusan ribu per tahun. Semua orang perlu edukasi Bantuan Hidup Dasar untuk minimalkan akibatnya yang dibutuhkan untuk setiap orang untuk mengurangi efek negatif atau keparahan gejala sisa pasien henti jantung. Tujuan penelitian edukasi bantuan hidup dasar  efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan Bantuan Hidup Dasar.Metode: Quasy experiment yang dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2024. Sampel penelitian ini sebanyak 42 relawan mahasiswa Unviersitas Duta Bangsa Surakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan, dan analisa data menggunakan uji Wilcoxon pada SPSS 24.0.Hasil: Terdapat pengaruh edukasi  terhadap tingkat pengetahuan relawan mahasiswa menganai bantuan hidup dasar dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p< 0,05).  Tigkat pengetahuan relawan mahasiswa sebelum diberikan edukasi pada tingkat pengetahuan baik 12 (28,57%), cukup 23 (54,76%), dan kurang 7 (16,67%). Tingkat pengetahuan setelah diberikan edukasi pada tingkat pengetahuan baik 20 (47,62%), cukup 22 (52,38%), dan sudah tidak ada responden pada tingkat pengetahuan kurang.Kesimpulan: Edukasi dapat meningkatan pengetahuan relawan mahasiswa terkait Bantuan Hidup Dasar.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK CITRA MEDIKA SRAGEN Savitri, Dessy Nourma Siska; Marni, Marni; Prakoso, Adi Buyu
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/jrsmyk88

Abstract

Nyeri haid atau dismenore adalah rasa sakit yang muncul sebelum atau selama menstruasi, sering kali pada hari pertama. Penyebabnya bisa termasuk pola makan buruk, seperti konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dan frekuensi makan yang tidak teratur, serta kurangnya aktivitas fisik. Aktivitas fisik penting untuk meningkatkan pengeluaran energi dan membakar kalori.Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap kejadian dismenore pada remaja putri di SMK Citra Medika Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaf dengan desain penelitian deskriptif correlational. Sampel pada penelitian ini yaitu 78 responden dipilih dengan cara purposive sampling. Metode pengambilan sampel menggunakan kuesioner pola makan, GPAQ (Global Physical Activity Questionaire), dan WaLIDD (Working, Ability, Intensity, Days Of Pain, Dysmenorrhea). Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswi memiliki pola makan sehat, tingkat aktivitas fisik rendah, dan tingkat dismenore sedang. Berdasarkan hasil hasil uji spearman rank antara pola makan dengan kejadian dismenore memiliki nilai signifikan 0,133 sedangkan aktivitas fisik dengan kejadian dismenore memiliki nilai signikan 0,004. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMK Citra Medika Sragen dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian dismenore pada remaja putri di SMK Citra Medika Sragen.
PENERAPAN FOOT MASSAGE TERHADAP STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN STROKE DI RUANG ICU RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI Prakoso, Adi Buyu; Sari, Anju Puspita; Widiastuti, Agung
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48125

Abstract

Kondisi yang sering terjadi pada pasien yang dirawat di ruang ICU yaitu hemodinamik yang tidak stabil. Yang bisa dilihat dari peningkatan tekanan darah, MAP, nadi cepat, dan pernafasan yang tidak normal. Salah satu penyakit yang sering mengalami ketidakstabilan status hemodinamik yaitu penyakit stroke. Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian terbesar didunia. Penyakit stroke Stroke termasuk dalam cerebrovaskuler disease yaitu gangguan fungsi otak yang berhubungan dengan penyakit pembuluh darah ke otak. Penanganan stroke dapat dilakukan dengan terapi farmakologi yaitu pemberian obat anti hipertensi dan terapi untuk mendukung yaitu terapi non farmakologi salah satunya degan foot massage. Foot massage merupakan pijatan yang dilakukan dengan tehnik gosokan atau meremas dan urutan lembut pada kaki bagian bawah untuk memberikan dampak pada peningkatan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan memberikan efek relaksasi.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan foot massage terhadap status hemodinamik pasien stroke di ruang ICU RSUD dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain pre dan posttest. Desain penelitian adalah studi kasus dengan dua populasi pasien di Ruang ICU. Foot massage yang dilakukan selama 10 menit kemudian dilakukan pengukuran hemodinamik 5 menit kemudian. Hasil penelitian terjadi penurunan status hemodinamik pada parameter tekanan darah, MAP, HR, RR, dan peningkatan SpO2 pada klien 1 (Tn.W) dan teradi penurunan status hemodinamik pada parameter tekanan darah, MAP, HR, RR, dan SpO2 stabil pada klien 2 (Ny.L). Kesimpulan ada perubahan terhadap status hemodinamik pada pasien stroke di ICU RSUD dr.Soediran Mangun Sumarso Wonogiri setelah diberikan foot massage.
PENERAPAN TERAPI FISIK BRANDT DAROFF TERHADAP REHABILITASI PASIEN BENIGNA PAROXYSMAL VERTIGO POSITIONAL (BPPV) DENGAN RESIKO JATUH DI RUANG IGD RUMAH SAKIT INDRIATI SOLO BARU Putri, Adinda Laras Sri Karno; Irawan. AM, Ady; Prakoso, Adi Buyu; Kurniawan, Yanti Dwi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48625

Abstract

Vertigo merupakan keluhan medis yang ditandai dengan sensasi berputar, baik terhadap diri sendiri (vertigo subjektif) maupun lingkungan sekitar (vertigo objektif). Jenis vertigo yang paling umum adalah Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV), yang sering disertai gejala pusing, mual, muntah, hingga gangguan keseimbangan yang meningkatkan risiko jatuh. Pengobatan vertigo dapat berupa terapi farmakologis dan non-farmakologis, salah satunya adalah terapi fisik Brandt-Daroff. Penelitian ini menggunakan  observasional dengan menggunakan rancangan studi kasus pada dua responden dengan kasus vertigo resiko jatuh dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek berjumlah dua orang, pengambilan kasus dilakukan di IGD RS Indriati Solo Baru. Terapi brandt daroff dilakukan selama 10 menit dengan frekuensi pemberian terapi 1 set terdiri dari 5 kali penggulangan gerakan. Pengukuran skala vertigo dan penilaian resiko jatuh dilakukan sebelum dan sesudah melakukan terapi brandt daroff. Alat ukur skala vertigo dan penilaian resiko jatuh menggunakan VSS SF. Studi kasus ini menunjukan setelah dilakukan terapi brandt daroff pada kedua subjek studi kasus didapatkan hasil adanya penurunan skala VSS SF. Sebelum dilakukan intervensi terapi fisik Brandt Daroff kategori vertigo dengan resiko jatuh berat. Setelah dilakukan intervensi terapi fisik brandt daroff selama 2 sesi terjadi penurunan gejala resiko jatuh pada klien menjadi ringan. Hal ini menunjukan adanya penurunan gejala resiko jatuh pada klien yang mengalami vertigo. Setelah diberikan intervensi terapi fisik brandt daroff menunjukan adanya penurunan gejala resiko jatuh pada klien yang mengalami vertigo.
PENERAPAN INTERVENSI PADA KELUARGA DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA LANSIA MENGGUNAKAN TEKNIK FOOT REFEXOLOGY Ardiansyah, Rakha Krisna; Ermawati U, Muzaroah; Prakoso, Adi Buyu; Kristanto, Budi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49836

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang umum pada lansia dan biasa dikenal sebagai The Silent Killer karena sering tidak bergejala, sehingga berisiko tinggi menimbulkan komplikasi kardiovaskular. Penatalaksanaan nonfarmakologis seperti pijat refleksi kaki (foot reflexology) menjadi alternatif intervensi keperawatan komplementer untuk membantu mengontrol tekanan darah sekaligus meningkatkan relaksasi dan kualitas hidup lansia. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas terapi foot reflexology dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gatak. Metode penelitian menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan pre-test dan post-test pada dua lansia penderita hipertensi. Intervensi dilakukan selama tiga hari berturut-turut sesuai SOP, dengan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah terapi menggunakan tensimeter aneroid. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah pada kedua responden, di mana responden pertama mengalami penurunan dari 180/110 mmHg menjadi 135/85 mmHg dan responden kedua dari 170/110 mmHg menjadi 145/90 mmHg, dengan rata-rata penurunan sistolik masing-masing sebesar 45 mmHg dan 25 mmHg, serta penurunan diastolik sebesar 25 mmHg dan 20 mmHg. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi foot reflexology terbukti efektif menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi, sehingga dapat direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan komplementer di komunitas untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan mengurangi ketergantungan pada obat antihipertensi.
STRATEGI PENGATURAN KETENAGAAN PERAWAT DALAM MENGURANGI OVERCROWDING DI INSTALASI GAWAT DARURAT Prakoso, Adi Buyu; Kusuma, Rahma Yanita; Rohimah, Annisa'i; Jamil, Sobran; Alim, Syahrul; Irawan, Ady
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2023 : SIKesNas 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.2861

Abstract

Overcrowding adalah fenomena ketika permintaan layanan melebihi sumber daya yang tersedia. Overcrowding yang terjadi di Ruang Instalasi Gawat Darurat menyebabkan banyak kejadian yang merugikan. Penelitian ini bertujuan mengulas penelitian terkait pengaturan tenaga kesehatan perawat untuk mengurangi overcrowding di Instalasi Gawat Darurat. Penelitian ini merupakan narrative review. Lima artikel dipilih dari PubMed, Science Direct, SAGE Journal, dan Proquest yang telah dipublikasikan, full-text, dalam bahasa Inggris dengan tanggal publikasi 5 tahun terakhir mulai dari tahun 2016 sampai tahun 2021. Kata kunci yang digunakan untuk pencarian literatur penelitian adalah “Emergency Nurse AND Strategy to Workforce Regulation OR Employment Management Strategies AND Reduce Crowding OR Reduce Overcrowding”. Banyak strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi overcrowding, salah satunya strategi yang berfokus pada pengaturan ketenagaan perawat. Strategi mengaplikasikan Unit Hospital-Integrated Primary Care Unit, mengangkat seorang perawat navigator, meningkatkan jumlah perawat jaga dan membaginya dalam posisi yang tepat, memberikan kewenangan kepada perawat untuk menggunakan instrument triase keperawatan tingkat lanjut, penugasan perawat yang dipasangkan dengan dokter sebagai bagian dari physician–nurse supplementary triage assistance team. Dapat disimpulkan banyak strategi ketenagaan yang dapat digunakan untuk mengurangi overcrowding di Instalasi Gawat Darurat, namun dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, dan kemampuan sumber daya Rumah Sakit