Perawat kamar operasi memiliki risiko tinggi mengalami burnout syndrome karena tekanan kerja yang intens dan tuntutan pelayanan yang kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara beban kerja dengan burnout syndrome pada perawat kamar operasi di Instalasi Bedah Sentral RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan desain cross-sectional dan bersifat kuantitatif. Data dikumpulkan dari 33 perawat tanpa intervensi, dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square serta Fisher’s Exact Test apabila asumsi Chi-Square tidak terpenuhi. Hasil menunjukkan bahwa 17 perawat (51,52%) dengan beban kerja ringan mengalami burnout sedang, 13 perawat (39,39%) burnout rendah, 2 perawat dengan beban kerja sedang mengalami burnout cukup, dan 1 perawat dengan beban kerja sedang mengalami burnout rendah. Uji Fisher’s Exact Test menghasilkan nilai p = 0,006, menunjukkan hubungan yang signifikan antara beban kerja dan burnout syndrome. Nilai for cohort sebesar 0,333 mengindikasikan kekuatan hubungan yang bersifat moderat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara beban kerja dan burnout syndrome. Pengalaman kerja juga memengaruhi persepsi terhadap beban kerja; perawat dengan masa kerja lebih lama cenderung merasakan beban kerja lebih ringan. Saran : Pengelolaan beban kerja yang proporsional, pemberian dukungan psikososial, serta pelatihan manajemen stres secara berkala direkomendasikan untuk mencegah burnout dan menjaga kualitas kinerja.
Copyrights © 2025