Penyakit tidak menular sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama diabetes mellitus menjadi masalah kesehatan serius di usia 30-40 tahun akibat perubahan metabolisme dan gaya hidup. DM dapat memicu komplikasi berat seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, gangren, dan stroke. Tujuan Penelitian mengetahui faktor risiko kejadian diabetes mellitus pada usia 30-40 tahun di Wilayah Kerja Pusksmas Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik Case Control. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita DM usia 30-40 tahun yang tercatat di Pusksmas Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 125 orang. Pengambilan sampel menggunakan random sampling diperoleh sampel kasus sebanyak 56 sampel dan sampel control sebanyak 56 sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian univariat diperoleh 50% responden risiko DM, 50% pasien tidak risiko DM, 65,2% pola makan baik, 64,3% tidak ada riwayat DM keluarga, 56,3% aktifitas fisik sedang dan 52,7% status gizi normal. Secara bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan pola makan (P = 0,047 ; OR= 2,477)  dengan kejadian risiko DM pada usia 30-40 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Tapaktuan. Tidak terdapat hubungan antara riwayat keluarga  (P = 0,069 ; OR= 2,268), aktifitas fisik (P = 0,080 ; OR= 1,855) dan status gizi (P = 0,084; OR= 0,2,204) dengan kejadian risiko DM pada usia 30-40 tahun di Wilayah Kerja Pusksmas Tapaktuan. Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang memiliki risiko DM adalah variabel pola makan di Wilayah Kerja Puskesmas Tapaktuan tahun 2023.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025