Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi dan menjadi tantangan serius dalam sistem pelayanan kesehatan. RSU Sundari Kota Medan dalam tiga tahun terakhir mengalami tren peningkatan jumlah pasien hipertensi yang signifikan setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program pengendalian hipertensi di RSU Sundari dengan menggunakan pendekatan deskriptif melalui metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, serta telaah dokumen program dan rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan layanan program hipertensi mencapai lebih dari 80% pada tahun 2022 dan 2023, namun terjadi penurunan signifikan menjadi 64,6% pada tahun 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya, belum optimalnya kegiatan edukasi, serta kurangnya konsistensi dalam pemantauan pasien. Meskipun demikian, program hipertensi terbukti memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan deteksi dini, kesadaran pasien, serta perluasan cakupan populasi berisiko melalui kolaborasi dengan Prolanis BPJS dan kegiatan skrining di instalasi rawat jalan. Tantangan utama program meliputi keterbatasan media edukasi interaktif, ketidakteraturan pelatihan tenaga kesehatan, serta kendala logistik dalam distribusi obat antihipertensi. Secara keseluruhan, program dinilai cukup efektif, namun memerlukan penguatan dalam aspek edukasi, standar operasional prosedur layanan, serta konsistensi monitoring pasien. Untuk menjamin keberlanjutan program, disarankan pengembangan media edukasi berbasis digital, peningkatan pelatihan berkala bagi SDM, serta integrasi program dengan sistem informasi manajemen rumah sakit.
Copyrights © 2025