Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Peran Organisasi Civil Society dan Belanja Program Penanggulangan TB (Tuberkulosis) di Indonesia: Studi Kasus PW (Persatuan Wilayah) Aisyiyah Aceh Hasnur, Hanifah; Baharuddin, Dharina; Abdullah, Asnawi
Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia Vol. 5, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The number of TB cases in Aceh has reached 8471 cases in 2018; 240 (2.8%) cases occurred among children. The real cases in the community were estimated higher than this figure. The success of TB control was influenced by many factors, including the roles of civil society organizations. This research was conducted to analyze the roles of civil society organizations in controlling TB cases in the community. A case study was conducted at PW Aisyiyah Aceh using an economic evaluation methodology for tracking expenditures for TB program activities (2011-2013) compared to the targets. The study showed that PW Aisyiyah has played significant roles in controlling cases of TB in Aceh through many community engagement activities included the TB Care Group; the TB Community activities, High-Risk Group Outreach activities; direct TB and MDR-TB patients monitoring; assisted and providing TB care information and networking to the community. PW Aisyiyah Aceh has spent budgets Rp. 844 million per year for TB program activities with 22.3% spent on promotive/preventive activities, 77.5% spent on indirect activities. To maximize and sustain the roles of PW Aisyiyah Aceh as a civil society organization in controlling the TB program, it is strongly suggested to explore other sources of budgets, including exploring the potential of collaborating Public-Private mix funding mechanism. PW Peran Organisasi Civil Society dan Belanja Program 62 Hasnur, Dharina, Abdullah Aisyiyah is also suggested to increase budget spending on promotive and preventive public health activities in addition to curative activities which have been the main mission of Aisyiyah community organizations in Indonesia.
HANDLING DATA OF POLIO IMMUNIZATION IN ACEH: A COMMUNITY SERVICE Baharuddin, Dharina; Septiani, Riza; Murahman, Iman
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 3, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v3i2.1907

Abstract

The polio outbreak re-emerged in Aceh Province, Indonesia, in 2022, specifically in Pidie District. The main cause of this outbreak was the low immunization coverage in this province. The Indonesian government responded to this outbreak by providing mass vaccination of Novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2) to children under 13 years old. Polio vaccine recipients must be accurately recorded in an online application called the Aplikasi Sehat Indonesia-Ku (ASIK). The goal of this community service was to ensure that this data was accurately recorded in the ASIK system. Workshops or training have been conducted three times for polio vaccine recipient data enumerators and immunization staff throughout the districts in Aceh from December 2022 to February 2023. This activity successfully motivated enumerators and all immunization staff in Aceh to record 986,071 data, demonstrating significant progress in outbreak monitoring and informed decision-making. This success was expected to support effective measures in handling the polio outbreak in the province of Aceh.
Continuity of Care pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik melalui Interprofesional Education Maidar, Maidar; Zakaria, Radhiah; Baharuddin, Dharina; Mutia, Sri Alna; Marlina, Marlina; Cholila, Cholila
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v8i2.8149

Abstract

Kurang Energi Kronik (KEK) pada Bumil (Bumil) meningkatkan risiko anemia, pendarahan, dan terkait erat dengan stunting. Pada tahun 2023 di Puskesmas Montasik, ditemukan Bumil KEK 29 kasus (8%) berkontribusi terhadap prevalensi stunting 20%. Untuk menanggulangi masalah ini dilakukan pengabdian masyarakat melalui action research dengan pendekatan Continuity of Care (CoC) dan Interprofessional Education (IPE), melibatkan bidan, penanggung jawab program, kader, keluarga, dan mahasiswa kesehatan dalam memantau kenaikan berat badan Bumil KEK minimal 16 kg hingga akhir kehamilan. Proses meliputi sosialisasi konsep CoC dan IPE, pelatihan, dan penerapan teknologi pemantauan berat badan Bumil, pendampingan dan evaluasi, serta mendukung keberlanjutan kegiatan. Dari skrining periode Januari - Agustus 2024 diidentifikasi 20 Bumil KEK, primigravida(45%), rata-rata berat badan 42 kg, kadar hemoglobin 11 gram/dl (50%), LiLA 21,8 cm. Pendekatan CoC melalui IPE dan pemanfaatan teknologi pemantauan kenaikan berat badan Bumil berhasil menekan BBLR pada 5 persalinan Bumil KEK, mendukung kemandirian Bumil, dan keluarga memonitor perkembangan janin melalui rekomendasi kenaikan berat badan. CoC melalui IPE dan penggunaan teknologi pemantauan berat badan Bumil telah meningkatkankapasitas bidan dan penanggung jawab program dalam mendukung kemandirian Bumil dan keluarga memonitor kehamilan sehingga implementasi kegiatan lebih efektif dan efisien.
Edukasi Kesehatan Hipertensi Berbasis Metode KAP Di Gampong Geudong Alue Kabupaten Bireueun Fitri, Raihanil; Fahdhienie, Farrah; Baharuddin, Dharina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v8i2.8420

Abstract

Penyakit hipertensi atau yang biasa di kenal dengan tekanan darah tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat, termasuk di wilayah pedesaan. Di Desa Geudong Alue, Kabupaten Bireuen, tingginya angka penderita hipertensi belum diimbangi dengan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai faktor risiko serta upaya dalam pencegahannya. Berdasarkan kondisi tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hipertensi melalui penyuluhan berbasis Komunikasi Antar Personal (KAP). Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain pre-eksperimental, menggunakan kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Kegiatan ini melibatkan 25 responden dari masyarakat Desa Geudong Alue. Hasil pengabdian dengan berbasis KAP menunjukkan adanya peningkatan signifikan rata-rata pengetahuan dari 8,28 (SD = 2,20832) sebelum penyuluhan menjadi 13,4 (SD = 2,00000), yang mana terjadi peningkatan point sebesar 5.12 setelah penyuluhan dengan nilai p-value sebesar 0,000. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan KAP efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai hipertensi. Selain peningkatan pengetahuan, metode interaktif yang digunakan seperti lagu program CERDIK, diskusi, dan permainan dapat  menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mampu menambah wawasan masyarakat mengenai hipertensi serta berpotensi untuk diterapkan secara lebih luas sebagai strategi edukatif yang berkelanjutan.
Analisis Pelaksanaan Program Penanggulangan Hipertensi di Puskesmas Pante Raya Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh Syahputri, Nada Sarah; Safitri, Vira; Kamisahri, Kamisahri; Nahrisah, Putri; Baharuddin, Dharina
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i1.1115

Abstract

Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah systole dan diastole mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan darah systole diatas 140 mmHg dan diastole diatas 90 mmHg). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2022, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,11%. Evaluasi program hipertensi di Puskesmas Pante Raya dirancang dengan pendekatan metode campuran (mixed methods), yang memadukan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif. Kajian ini merupakan analisis kebijakan pencegahan hipertensi dalam program pencegahan PTM yang dilakukan pada bulan Juni 2025.Hasil kajian ini didapat bahwa penderita hipertensi paling tinggi tahun 2023 sejumlah 4.618 orang. Kesimpulannya pelaksanaan program penanggulangan hipertensi sudah berjalan dengan Ketersediaan alat dan pelayanan PTM menunjukkan hasil yang baik dan adanya kepuasaan pasien terhadap pelayanan puskesmas. Serta pendistrubisian yang tepat waktu dan stock obat dan fasilitas lainnya terkait PTM yang selalu tersedia. Namun, kepatuhan minum obat pasien dan kunjuan ulang pasien yang selalu menjadi kendala di Puskesmas Pante Raya Kabupaten Bener Meriah.
Menjaga Tekanan Darah, Meningkatkan Harapan: Evaluasi Program Hipertensi di Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe Meutia, Rika; Yelastari, Raden Debby; Nazar, Fakhrul; Baharuddin, Dharina; Nahrisah, Putri
PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/pubhealth.v4i1.1120

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan prevalensi tinggi dan berisiko menimbulkan komplikasi serius. Evaluasi program pengendalian hipertensi penting dilakukan untuk mengetahui efektivitas implementasi program di tingkat pelayanan primer. Tujuan: Mengevaluasi pelaksanaan program penanggulangan hipertensi di Puskesmas Muara Dua, Kota Lhokseumawe berdasarkan komponen input, proses, output, outcome, dan impact. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan petugas program, observasi lapangan, dan telaah dokumen program hipertensi periode 2022–2024. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan temuan berdasarkan lima komponen evaluasi program. Hasil: Program hipertensi telah mencakup layanan skrining, edukasi, pemberian obat, dan rujukan. Namun, masih terdapat kendala pada keterbatasan SDM, pelatihan yang tidak berkelanjutan, logistik, serta belum optimalnya dokumentasi edukasi dan outcome pasien. Tingkat kepatuhan pasien terhadap terapi juga masih rendah, dan sistem rujukan belum berjalan lancar. Kesimpulan: Program hipertensi di Puskesmas Muara Dua telah berjalan namun belum optimal. Diperlukan penguatan pada seluruh komponen program, terutama dalam hal pencatatan, edukasi berkelanjutan, serta pemantauan hasil dan dampak jangka panjang.
Peningkatan pengetahuan tentang pencegahan stroke dengan gaya hidup sehat di Desa Lamtimpeung Aceh Besar Humaira, Adintya; Baharuddin, Dharina; Fahdhienie, Farrah
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 6 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i6.1346

Abstract

Background: Stroke is a major public health problem. Globally, stroke is a serious problem, with morbidity and mortality rates higher than those of cardiovascular disease. Sudden stroke can cause physical and mental disability and death, both in productive and elderly individuals. Therefore, efforts are needed to reduce the incidence of stroke through the adoption of a healthy lifestyle, starting with a balanced diet, including plenty of vegetables, fresh fruit, low-fat protein, and fiber-rich foods that are beneficial for blood vessel health, and regular exercise. Purpose: To increase public understanding of stroke risk factors and prevention methods, and to encourage people to adopt healthy lifestyle behaviors to reduce stroke risk. Methods: The activity was conducted in Lamtimpeung Village, Aceh Besar, on July 1, 2025, from 8:30 a.m. to 11:30 a.m. WIB, with 30 participants. The activity used a one-group pre-test and post-test design to determine changes in participants' knowledge before and after the counseling session. The counseling session used posters and interactive discussions. Results: The average knowledge score of participants increased from 7.6 in the pre-test to 9.06 in the post-test, with a mean difference of -1.46. The p-value was 0.0000. The 95% CI for the pre-test ranged from 6.96 to 8.23, while for the post-test it ranged from 8.27 to 9.85, indicating a significant improvement after the counseling session. Conclusion: Counseling sessions using posters and an interactive approach have been shown to improve public understanding of stroke prevention through a healthy lifestyle and significantly increase knowledge about risk factors and prevention methods. This activity also creates a conducive atmosphere and encourages active involvement of participants in the health learning process. Sugesstion: Village officials, health workers, and related agencies can develop visual media-based outreach methods, such as posters and interactive discussions, as alternative ongoing education methods to increase public knowledge about stroke prevention through a healthy lifestyle. This approach can also be expanded to include simple digital platforms to reach a wider and more equitable audience. Keywords: Counseling; Healthy lifestyle; Poster media; Stroke Pendahuluan: Stroke menjadi salah satu masalah kesehatan utama bagi masyarakat. Hampir di seluruh dunia stroke menjadi masalah yang serius dengan angka morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka kejadian penyakit kardiovaskuler. Serangan stroke yang mendadak dapat menyebabkan kecacatan fisik dan mental serta kematian, baik pada usia produktif maupun lanjut usia. Untuk itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi kejadian stroke melalui penerapan gaya hidup sehat, yang dimulai dengan mengkonsumsi gizi seimbang, seperti memperbanyak makan sayur, buah-buahan segar, protein rendah lemak, serta makanan kaya serat yang bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah, dan melakukan olahraga secara teratur. Tujuan: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang faktor risiko stroke dan cara pencegahannya serta mendorong masyarakat agar mampu menerapkan perilaku hidup sehat guna menurunkan risiko stroke. Metode: Kegiatan dilakukan di Desa Lamtimpeung, Aceh Besar, tanggal 1 Juli 2025, dimulai pukul 08.30 WIB hingga 11.30 WIB, dengan peserta sebanyak 30 orang. Kegiatan menggunakan desain one group pre-test & post-test untuk mengetahui perubahan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan.  Penyuluhan dilakukan dengan media poster dan diskusi interaktif. Hasil: Rata-rata skor pengetahuan peserta mengalami peningkatan dari 7,6 pada saat pre-test menjadi 9,06 pada post-test, dengan selisih rata-rata sebesar -1,46. Nilai p-value sebesar 0,0000. 95% CI  untuk pre-test berada pada kisaran 6,96 hingga 8,23, sementara untuk post-test berada pada 8,27 hingga 9,85, yang mengindikasikan adanya peningkatan yang signifikan setelah dilakukan penyuluhan. Simpulan: Penyuluhan dengan media poster dan pendekatan interaktif terbukti mampu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pencegahan stroke melalui gaya hidup sehat, serta memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan mengenai faktor risiko dan cara pencegahannya. Kegiatan ini juga menciptakan suasana yang kondusif dan mendorong keterlibatan aktif peserta dalam proses pembelajaran kesehatan. Saran: Pihak desa, tenaga kesehatan, dan instansi terkait dapat mengembangkan metode penyuluhan berbasis media visual seperti poster dan diskusi interaktif sebagai alternatif edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stroke melalui gaya hidup sehat. Pendekatan ini juga dapat diperluas dengan melibatkan platform digital sederhana guna menjangkau masyarakat secara lebih luas dan merata.
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang diabetes mellitus melalui edukasi: Kenali, Cegah, Lawan sejak dini Sibrina, Sibrina; Baharuddin, Dharina; Rinandar, Rinandar
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 6 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i6.1370

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a non-communicable disease with a rising global prevalence and is a serious problem in Indonesia, including in rural areas. Low public awareness of risk factors, symptoms, and prevention is a major challenge. Community-based health education has proven effective in increasing knowledge and preventive behaviors. Therefore, an educational intervention was conducted in Kuta Krueng Village to improve public health literacy about diabetes and encourage healthy lifestyle changes. Purpose: To increase community knowledge in identifying and anticipating diabetes mellitus. Methods: The activity was conducted in Kuta Krueng Village, Pidie Jaya, on July 5, 2025, from 9:30 a.m. to 11:30 a.m. WIB, with 30 respondents participating in educational activities and health screenings. This activity used a one-group pre-test and post-test design, with the intervention providing education on recognizing, preventing, and anticipating diabetes mellitus early. Analysis of pre-test and post-test questionnaire data was used to systematically measure changes in community knowledge following the education. Results: The mean age of participants was 37.6 years, with a standard deviation of 13.3 years, and they ranged from 20 to 60 years. The majority of participants were aged 30 to 39, with 10 (33.3%). Most participants were female, with 22 (73.3%). The highest level of education for participants was junior high school or high school, with 17 (56.7%), and the majority of participants were married, with 18 (60.0%). There was an increase in participants' knowledge level, from 5 (16.7%) to 18 (60.0%). The average knowledge score increased to 11.73 after education, with a mean difference of -3.13 and a p-value of 0.000. Conclusion: Diabetes mellitus education activities have been shown to significantly increase participants' knowledge and broaden their understanding of the definition, etiology, risk factors, and prevention, as well as encourage behavioral changes towards a healthy lifestyle. With its easy-to-understand methods, this program is worthy of being used as a model for preventive and promotive education in efforts to control non-communicable diseases in other regions. Suggestion: Diabetes mellitus education needs to be continued and expanded to high-prevalence areas, involving health workers, cadres, and community leaders. The material should be tailored to the local context, delivered in an engaging manner, and supported by ongoing monitoring through Posbindu (Community Health Posts) and routine check-ups to foster a community that is aware and independent in diabetes prevention. Keywords: Diabetes mellitus; Early prevention; Health education; Public awareness Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi global yang terus meningkat dan menjadi masalah serius di Indonesia, termasuk di daerah pedesaan. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang faktor risiko, gejala, dan pencegahan menjadi tantangan utama. Edukasi kesehatan berbasis komunitas terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku pencegahan. Oleh karena itu, dilakukan intervensi edukatif di Desa Kuta Krueng untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat tentang diabetes dan mendorong perubahan gaya hidup sehat. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengantisipasi tentang kejadian  diabetes melitus. Metode: Kegiatan dilaksanakan di Desa Kuta Krueng, Pidie Jaya, tanggal 5 Juli 2025, dimulai pukul 09.30 WIB hingga 11.30 WIB, dengan responden sebanyak 30 orang yang mengikuti kegiatan edukatif dan skrining kesehatan. Kegiatan ini menggunakan disain one grup pre-test dan post-test dengan intervensi berupa pemberian edukasi tentang mengenali, cara mencegah dan mengantisipasi kejadian diabetes melitus sejak dini. Analisa data kuesioner pre-test dan post-test digunakan untuk mengukur secara sistematis perubahan pengetahuan masyarakat setelah dilakukan edukasi. Hasil: Menunjukkan bahwa usia rata-rata peserta adalah 37.6 tahun, dengan standar deviasi 13.3 tahun, dan dalam rentang usia 20-60 tahun. Mayoritas peserta berusia 30-39 tahun yaitu sebanyak 10 (33.3%). Sebagian besar peserta berjenis kelamin perempuan sebesar 22 (73.3%). Tingkat pendidikan terakhir peserta paling banyak pada SMP–SMA yaitu 17 (56.7%), dan sebagian besar peserta dengan status menikah 18 (60.0%). Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan para peserta dalam kategori baik yaitu dari 5 (16.7%) menjadi 18 (60.0%). Rata-rata skor pengetahuan meningkat menjadi 11.73 setelah edukasi, dengan selisih rata-rata sebesar -3.13 dan mendapatkan pValue=0.000. Simpulan: Kegiatan edukasi diabetes mellitus terbukti secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan memperluas pemahaman peserta tentang definisi, etiologi, faktor risiko, dan pencegahan, serta mendorong perubahan perilaku menuju pola hidup sehat. Dengan metode yang mudah dipahami, program ini layak dijadikan model edukasi preventif dan promotif dalam upaya penanggulangan penyakit tidak menular di wilayah lain. Saran: Edukasi diabetes mellitus perlu dilanjutkan dan diperluas ke wilayah prevalensi tinggi dengan melibatkan tenaga kesehatan, kader, dan tokoh masyarakat; materi disesuaikan konteks lokal, disampaikan secara menarik, serta didukung pemantauan berkelanjutan melalui Posbindu dan pemeriksaan rutin untuk membentuk masyarakat yang sadar dan mandiri dalam pencegahan diabetes.
EDUKASI PRILAKU CERDIK DALAM PENGENDALIAN PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI DESA DRIEN TUJOH Wati, Rahma; Fathiariani, Liza; Mutia, Sunnia; Baharuddin, Dharina
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2025): Volume 6 No 4 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i4.48672

Abstract

Penyakit tidak menular seperti hipertensi menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan masyarakat Indonesia dan di anggap masalah Kesehatan serius karena merupakan penyebab morbiditas terbesar di dunia. Di Indonesia sendiri angka kejadian hipertensi berdasarkan hasil dari survey Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 prevalensi kejadian hipertensi sebesar 30,8% . Adapun Faktor risiko hipertensi tidak bisa diubah yaitu seperti jenis kelamin, umur, serta riwayat keluarga. Selain itu, faktor risiko yang dapat diubah seperti obesitas, merokok, rutinitas olahraga, stress, serta konsumsi garam berlebih dan alkohol. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mecegah PTM adalah dengan memberikan infromasi yang tepat tentang pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut. Oleh karena itu tujuan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Drien tujoh dalam mengenal dan mencegah serta mengendalikan hipertensi dengan CERDIK. Metode pengabdiannya menggunakan KIE, dengan penyampaian penyuluhan serta disertai pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 30 orang dan hasil yang diperoleh dari kegiatan penyuluhan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi dan CERDIK dalam pencegahan dan pengendaliannya dari 47% di kategori baik menjadi 100% setelah diberikan penyuluhan melalui media leaflet . Simpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit hipertensi serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperbaiki pola hidup dan kesadaran pengecekan kesehatan secara rutin.
EVALUASI DAN INTERVENSI PROGRAM PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAITURRAHMANNN KOTA BANDA ACEH Sulfira Mulia, Syarifah; Nauval, M. Dharma; Sugisni, Susi; Baharuddin, Dharina; Abdullah, Asnawi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47936

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pengendalian hipertensi di Puskesmas Baiturrahmannn untuk perbaikan berkelanjutan. Penelitian evaluasi formatif dengan pendekatan deskriptif ini dilakukan pada 07-21 Mei 2025 di Puskesmas Baiturrahmann, Kota Banda Aceh. Data kuantitatif program hipertensi dikumpulkan dari dokumen internal puskesmas menggunakan lembar permintaan data baku. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 1 Kepala Puskesmas dan 2 petugas poli PTM (hipertensi). Data dianalisis secara deskriptif (kuantitatif) dan tematik (kualitatif), kemudian diinterpretasikan secara terintegrasi untuk menilai aspek input, proses, output, outcome, dan impact program. Evaluasi input program pengendalian hipertensi di Puskesmas Baiturrahmann menunjukkan sumber daya manusia dan anggaran yang relatif stabil namun dengan keterbatasan dukungan fasilitas dan sosialisasi regulasi. Aspek proses memperlihatkan cakupan layanan yang cenderung menurun dan edukasi individual tanpa data terstruktur, meskipun kolaborasi dengan kader cukup baik. Dari segi output, terjadi peningkatan signifikan pada jumlah pasien yang dilayani, frekuensi pemeriksaan tekanan darah, pasien teredukasi, dan rujukan. Namun, tantangan utama teridentifikasi pada kepatuhan terapi dan perubahan gaya hidup pasien yang masih rendah, serta keterbatasan data kuantitatif untuk mengukur secara pasti penurunan prevalensi, komplikasi, dan beban biaya kesehatan sebagai dampak jangka panjang program. Program pengendalian hipertensi di Puskesmas Baiturrahmann menunjukkan peningkatan layanan namun masih menghadapi tantangan pada sumber daya, cakupan, dan kepatuhan pasien.