Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang bisa mengakibatkan beragam infeksi pada kulit seperti jerawat, bisul, dan infeksi pada luka. Dari studi ini merupakan untuk menganalisis kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak daun sereh wangi, mengevaluasi aktivitas antibakterinya dan serta menentukan konsentrasi ekstrak etanol serta fraksi pelarut (n-heksana, etil asetat, dan air) yang paling efektif dalam mengendalikan perkembangan bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Studi dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan rancangan kuantitatif. Simplisia daun sereh wangi diekstraksi menggunakan maserasi dilakukan menggunakan etanol 96% kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan air. Dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas, homogenitas, ANOVA dan uji t. Konsentrasi ekstrak sereh wangi yang paling baik dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 yaitu 45% dengan daya hambat 24.08 mm termasuk kategori sangat kuat, serta nilai p value 0.000 < 0.05) Konsentrasi fraksinasi ekstrak yang paling baik dalam menghambat bakteri staphylococcus aureus ATCC 25923 yaitu 35% dari fraksinasi etil asetat dengan daya hambat 30.2 mm termasuk kategori kuat dan hasil nilai p value 875 > 0,05. Ekstrak daun sereh wangi memiliki potensi antibakteri yang sangat baik terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, terutama pada konsentrasi 45% untuk ekstrak etanol dan 35% untuk fraksi etil asetat.
Copyrights © 2025