Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang erat kaitannya dengan sanitasi yang kurang memadai serta keterbatasan akses terhadap air bersih. Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung, memiliki 1.020 kepala keluarga, dengan 305 jiwa berisiko stunting dan 246 kepala keluarga belum memiliki akses sumber air bersih utama. Penguatan pengetahuan dan perilaku masyarakat melalui edukasi kesehatan yang efektif sangat penting untuk mengatasi permasalahan ini. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif yang dilaksanakan di Kelurahan Sumber Agung dengan fokus pada dua kelompok masyarakat. Sebanyak 109 kepala keluarga di RT 1 diberikan edukasi dengan metode door to door, sedangkan 137 kepala keluarga di RT 2 mendapatkan penyuluhan kelompok. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam untuk mengevaluasi pemahaman keluarga terhadap lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Triangulasi dan validasi informan kunci dilakukan untuk memastikan keabsahan data. Metode door to door terbukti lebih efektif dibandingkan penyuluhan kelompok dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap terkait STBM. Warga RT 1 menunjukkan tingkat pemahaman yang lebih baik serta perubahan perilaku yang lebih konsisten dibandingkan RT 2. Penyuluhan kelompok relatif kurang efektif dengan pemahaman yang terbatas dan penerapan pilar sanitasi yang belum konsisten. Edukasi personal melalui kunjungan door to door memberikan kesempatan komunikasi yang lebih interaktif, penjelasan yang lebih sesuai dengan kebutuhan keluarga, serta penguatan perilaku secara langsung. Hal ini menjadikan metode door to door lebih efektif dalam mendorong perubahan perilaku dibandingkan metode kelompok.
Copyrights © 2025