Plasma adalah gas terionisasi yang menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif (RNS), yang dapat meningkatkan imbibisi benih. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tipe dormansi benih melon dan memanfaatkan plasma untuk pematahan dormansi. Penelitian terdiri atas dua percobaan. Percobaan pertama menentukan penyebab dormansi benih melon dengan mengamati perubahan fisiologis dan hormon selama 10 minggu, serta mengupas testa dan tegmen yang menghambat imbibisi benih. Lot benih yang disimpan diuji perkecambahannya serta dilakukan analisis hormon ABA dan GA setiap minggu. Percobaan kedua mengaplikasikan plasma pada benih melon yang dilembabkan dan tidak dilembabkan dengan voltase (100, 150, 225) volt, serta optimasi waktu perendaman benih dalam air selama (2, 4, 6) jam dengan voltase 225 volt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode penyimpanan 0 -10 minggu terjadi fluktuasi kandungan hormon giberelin (GA), asam absisat (ABA) dan Daya Berkecambah (DB). Pengupasan testa dan tegmen dapat meningkatkan DB menjadi 89%. Konsentrasi hormon GA pada benih yang telah diberi perlakuan plasma lebih tinggi dibandingkan dengan benih tanpa perlakuan, namun belum mampu meningkatkan DB. Optimasi waktu perendaman benih dalam air selama 2 jam sebelum pemaparan plasma mampu meningkatkan DB. Benih melon masih memiliki dormansi hingga 10 minggu dan memiliki dormansi fisik yang lebih dominan dibandingkan dormansi fisiologis. Pematahan dormansi pada perlakuan plasma 225 volt dengan perendaman benih selama maksimum 2 jam sebelum pemaparan plasma dapat mematahkan dormansi benih melon dengan DB 83.5%.
Copyrights © 2025