Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dan LOK-R (Latihan Otak Kanan-Reguler) dalam meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pecahan. Metode yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi-experiment) dengan desain nonequivalent control group design. Kelas eksperimen menggunakan model LOK-R, sedangkan kelas kontrol menggunakan model STAD. Data diperoleh melalui tes pretest dan posttest, kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas, homogenitas, independent samples t-test, dan perhitungan N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Namun, model LOK-R memberikan peningkatan yang lebih tinggi secara signifikan, dengan rata-rata N-Gain sebesar 71,67% (kategori tinggi), dibandingkan STAD yang memperoleh 65,41% (kategori sedang-tinggi). Selain itu, pembelajaran dengan model LOK-R mendorong keterlibatan emosional, kreativitas, dan motivasi belajar siswa secara lebih optimal. Temuan ini merekomendasikan model LOK-R sebagai alternatif inovatif dalam pembelajaran matematika, terutama pada materi yang bersifat abstrak seperti pecahan.
Copyrights © 2025