Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia dan sering terdiagnosis pada stadium lanjut. Deteksi dini dan edukasi faktor risiko sangat penting dalam menurunkan angka kejadian dan mortalitas. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kanker serviks pada wanita usia subur berbasis data klinis pasien serta mengintegrasikannya dalam kegiatan edukasi masyarakat. Metode: Kegiatan dilaksanakan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada September 2020–April 2021 dengan desain deskriptif analitik cross sectional. Populasi penelitian adalah 70 pasien kanker serviks yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi usia menikah, jumlah paritas, serta lama penggunaan kontrasepsi hormonal. Kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan, diskusi kelompok, distribusi leaflet, dan informasi mengenai skrining deteksi dini (Pap smear/IVA). Hasil: Sebanyak 42,9% pasien menikah pada usia <20 tahun, dan 80% pasien adalah multipara. Lama penggunaan kontrasepsi hormonal terbanyak <5 tahun (55,7%) dengan jenis terbanyak kontrasepsi suntik (62,9%). Sebagian besar pasien terdiagnosis pada stadium lanjut: stadium III (47,1%) dan stadium II (30%). Edukasi melalui penyuluhan dan distribusi media informasi berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai faktor risiko dan pentingnya deteksi dini. Kesimpulan: Faktor risiko yang dominan pada pasien kanker serviks adalah usia menikah muda, multiparitas, serta penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang. Edukasi kesehatan berbasis data klinis pasien efektif meningkatkan kesadaran wanita usia subur terhadap pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
Copyrights © 2025