Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFFECT OF ALOIN EXTRACT ON THE INCREASE OF FIBROBLAS CELL EXPRESSION ON HEALING OF WOUND WOUNDS OF HORSE WHITE RATS (Rattus norvegicus) BY THE AGING PROCESS Dewi , Nadia Purnama; Vedora, Monica Putri; Vani, Ade Teti; Abdullah, Dessy; Triansyah, Irwan
MSJ : Majority Science Journal Vol. 1 No. 4 (2023): MSJ-December
Publisher : PT. Hafasy Dwi Nawasena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61942/msj.v1i4.92

Abstract

Motivation/Background: The wound healing of aging skin can be assisted by using aloin that increases fibroblast cells. The aim of this research is to determine the effect of aloin extract on increasing fibroblast cells in wound healing in male rats (Rattus norvegicus) with aging process The method research is a post-test control group design. The research sample use twenty-four of six months male rats (Rattus norvergicus) which were divided into 4 groups. Fibroblast assessment was carried out on days 7 and 14 of aloin treatment. Fibroblast data was processed using normality test and significance tests, carried out using the measured repeated test followed by Bonferonni test. The results is highest number of fibroblasts on day 7 was in the control group (+) treated with 10% povidone iodine. The highest number of fibroblasts on day 14 was in treatment group 2 which was given aloin. The statistical test Measure Repeated test said that there was no significant difference between the control and treatment groups p = 0.503 (p> 0.05). However, in the Bonferonni post hoc test, the value of p = 0.000 was obtained, which means that giving aloin can increase the number of fibroblast cells. The conclusions is aloin extract increased the number of fibroblast cells in wound healing of male rats (Rattus norvegicus) with aging process, which has the same effectiveness as povidone iodine
Peran Fascia dalam Integrasi Struktural Tubuh: Suatu Tinjauan Literatur Anatomi Dewi , Nadia Purnama; Vani, Ade Teti; Amelia, Rinita
Scientific Journal Vol. 4 No. 2 (2025): SCIENA Volume IV No 2, March 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i2.224

Abstract

Pendahuluan: Fascia adalah jaringan ikat yang membentuk sistem kontinu di seluruh tubuh manusia dan berperan penting dalam stabilitas, gerak, serta komunikasi antar sistem tubuh. Tetapi perannya dalam studi anatomi dan praktik klinis konvensional, sering terabaikan. Metode: Literatur review ini dilakukan terhadap artikel ilmiah yang diterbitkan antara tahun 2016 hingga 2025 dengan menggunakan basis data PubMed, Scopus, ScienceDirect, dan Wiley Online Library. Seleksi dilakukan mengikuti alur PRISMA. Artikel yang digunakan adalah artikel yang secara khusus membahas fascia dan integrasi struktural dalam anatomi manusia. Hanya terdapat 13 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis secara tematik, dari 327 artikel.  Hasil: Fascia ditemukan memiliki struktur berlapis dan fungsional, dengan kemampuan mentransmisikan gaya antar jaringan, mendukung postur, dan mengatur propriosepsi serta persepsi nyeri. Studi menunjukkan fascia sebagai jaringan aktif yang memediasi integrasi biomekanik antara otot, tulang, dan organ. Beberapa pendekatan klinis seperti terapi myofascial dan integrasi struktural menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan fungsi dan mengurangi nyeri. Kesimpulan: Studi terbaru menunjukkan fascia harus dilihat sebagai sistem jaringan aktif daripada hanya pembungkus otot. Ini menunjukkan bahwa standar pendidikan medis, fisioterapi, dan rehabilitasi perlu diubah. Studi lanjutan diperlukan untuk mengidentifikasi peran fascia dalam patologi sistemik dan mengevaluasi lebih lanjut efektivitas intervensi berbasis fascia
Deteksi Dini Faktor Risiko Kanker Serviks berbasis Data Klinis Pasien di RSUP. Dr. M.Djamil Padang Oktora, Meta Zulyati; Anggraini, Debie; Dewi , Nadia Purnama
Abdika Sciena Vol 3 No 1 (2025): JURABDIKES Volume 3 No 1, Juni 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/jurabdikes.v3i1.269

Abstract

Latar Belakang : Kanker serviks merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan di Indonesia dan sering terdiagnosis pada stadium lanjut. Deteksi dini dan edukasi faktor risiko sangat penting dalam menurunkan angka kejadian dan mortalitas. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko kanker serviks pada wanita usia subur berbasis data klinis pasien serta mengintegrasikannya dalam kegiatan edukasi masyarakat. Metode: Kegiatan dilaksanakan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada September 2020–April 2021 dengan desain deskriptif analitik cross sectional. Populasi penelitian adalah 70 pasien kanker serviks yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi usia menikah, jumlah paritas, serta lama penggunaan kontrasepsi hormonal. Kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan, diskusi kelompok, distribusi leaflet, dan informasi mengenai skrining deteksi dini (Pap smear/IVA). Hasil: Sebanyak 42,9% pasien menikah pada usia <20 tahun, dan 80% pasien adalah multipara. Lama penggunaan kontrasepsi hormonal terbanyak <5 tahun (55,7%) dengan jenis terbanyak kontrasepsi suntik (62,9%). Sebagian besar pasien terdiagnosis pada stadium lanjut: stadium III (47,1%) dan stadium II (30%). Edukasi melalui penyuluhan dan distribusi media informasi berhasil meningkatkan pemahaman peserta mengenai faktor risiko dan pentingnya deteksi dini. Kesimpulan: Faktor risiko yang dominan pada pasien kanker serviks adalah usia menikah muda, multiparitas, serta penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang. Edukasi kesehatan berbasis data klinis pasien efektif meningkatkan kesadaran wanita usia subur terhadap pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
EFEK PEMBERIAN LILIN AROMATERAPI PADA PENGOBATAN GANGGUAN CEMAS: A LITERATURE REVIEW Abdullah, Dessy; Amelia , Rinita; dewi , Nadia purnama; tetivan, Ade
Journal of Psychology Vol. 1 No. 1 (2024): Agustus
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jp.v1i1.1208

Abstract

Introduction/ Background: Penggunaan aromaterapi untuk gangguan cemas telah ditetapkan dengan baik dalam literatur; namun, ada bukti terbatas mengenai kemanjurannya. Meta-analisis saat ini merupakan upaya untuk menilai hubungan antara penggunaan aromaterapi dan gangguan cemas pada sampel. Pencarian komprehensif dilakukan di seluruh Medline, Scopus, Web of Science, host EBSCO, basis data Cochrane, dan Google Scholar untuk studi yang mengevaluasi aromaterapi dan tingkat kecemasan. Pedoman PRISMA diikuti untuk meta-analisis. Uji coba acak dan acak-kluster yang membandingkan aromaterapi dengan kontrol disertakan. Model efek acak digunakan untuk menilai perbedaan rata-rata dalam tingkat kecemasan. Nilai signifikansi ditetapkan pada P < 0,05. Sepuluh studi diidentifikasi yang memenuhi persyaratan untuk dimasukkan. Aromaterapi secara signifikan dikaitkan dengan penurunan tingkat kecemasan pasien. Heterogenitas rendah dicatat antara Kepastian bukti yang tinggi diperoleh dari hubungan antara penggunaan aromaterapi dan gangguan cemas. Meta-analisis ini menunjukkan bahwa aromaterapi efektif dalam mengurangi gangguan cemas. Jika digunakan dengan bijaksana, hasil penelitian ini akan mendorong penggunaan aromaterapi untuk mengurangi tingkat kecemasan pasien