Albumin merupakan protein globular yang dapat larut dalam air dan memiliki peran penting dalam menjaga tekanan osmotik tubuh. Seseorang yang albumin dalam darahnya kurang dari 3,5 g/dL dikategorikan menderita hipoalbuminemia. Salah satu cara untuk mengatasinya dapat mengonsumsi Human Serum Albumin (HSA) yang harganya relatif mahal, sehingga diperlukan alternatif sumber albumin yang lebih ekonomis. Ikan kuniran merupakan hasil tangkapan sampingan dengan nilai yang ekonomis rendah namun kadar albuminnya relatif tinggi. Albumin pada ikan mudah denaturasi akibat suhu pengukusan yang tinggi selama ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan suhu ekstraksi yang optimum terhadap karakteristik albumin ikan kuniran (Upeneus sulphureus). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 taraf perlakuan yaitu perbedaan suhu pengukusan (35, 45, 55) yang diulang sebanyak 3 kali. Prosedur penelitian terdiri dari preparasi sampel ikan dan pembuatan albumin ikan. Analisis yang di lakukan yaitu pengujian rendemen, kadar albumin, proksimat dan asam amino. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pengukusan 55 merupakan perlakuan terbaik dengan kandungan albumin sebesar 7,49 mg/mL, rendemen 26,55%, kadar air 87,14%, kadar abu 1,25%, kadar protein 8,08% dan kadar lemak 2,32%. Komposisi asam amino ekstrak albumin ikan kuniran tertinggi berturut-turut yaitu asam glutamat (3,12%), asam aspartat (1,92) dan lisin (1,54%).
Copyrights © 2025