Hubungan pertahanan antara Indonesia dan Australia telah berkembang menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Dalam konteks tantangan keamanan non-tradisional seperti bencana alam dan krisis kemanusiaan, kedua negara mengintegrasikan elemen bantuak kemanusiaan dan penanggulangan bencana ke dalam diplomasi pertahanan. Artikel ini menganalisis bagaimana latihan militer Keris Woomera, Nusa Bhakti Ausindo, dan Bhakti Kanyini Ausindo, berkontribusi terhadap pencapaian tujuan diplomasi pertahanan, khususnya dalam hal confidence building measures (CBMs) dan capacity building. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis studi pustaka dan analisis dokumen. Hasil menunjukkan bahwa setiap latihan militer memiliki fokus dan pendekatan berbeda, namun secara kolektif memperkuat kerja sama dalam bidang HADR (Humanitarian Assistance and Disaster Relief). Selain memperkuat kesiapan taktis militer, ketiga latihan juga memperluas peran militer dalam operasi kemanusiaan berbasis komunitas dan sinergi sipil-militer. Dengan demikian, diplomasi pertahanan Indonesia-Australia menunjukkan efektivitasnya sebagai instrument strategis dalam membangun keamanan kolektif berbasis kemanusiaan di kawasan Indo-Pasifik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025