Artikel ini mengkaji peran pendidikan teologi dalam menghadapi tantangan komunikasi misi multikultural di era digital. Globalisasi, perkembangan teknologi, serta meningkatnya pluralitas budaya menuntut gereja untuk mengembangkan strategi komunikasi Injil yang kontekstual, relevan, dan transformatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian pustaka terhadap literatur teologi kontekstual, komunikasi misi, dan pendidikan teologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan teologi kontekstual menjadi fondasi utama bagi keberhasilan komunikasi misi lintas budaya. Era digital menghadirkan peluang baru melalui media sosial dan teknologi interaktif, namun juga membawa risiko dangkalnya spiritualitas jika tidak diimbangi refleksi teologis yang mendalam. Sementara itu, masyarakat multikultural menuntut gereja untuk membangun komunikasi yang dialogis, partisipatif, dan menghargai keragaman budaya. Kesimpulannya, pendidikan teologi yang responsif terhadap perubahan sosial, budaya, dan teknologi mampu membentuk pemimpin gereja yang reflektif, kreatif, serta transformatif dalam menyampaikan Injil. Dengan demikian, integrasi pendidikan teologi, teologi kontekstual, dan komunikasi digital menjadi kunci keberhasilan misi di era global. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya lembaga teologi merancang kurikulum yang relevan dengan tantangan digital dan multikultural, melatih pemimpin gereja dalam pemanfaatan media digital secara bijaksana, serta mendorong praktik komunikasi misi yang dialogis dan sensitif budaya untuk menjawab kebutuhan nyata jemaat dan masyarakat luas.
Copyrights © 2025