Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dibudidaya di Indonesia karna memiliki keunggulan harga yang relatif murah, gizi tinggi dan pertumbuhan cepat. Kualitas air kolam budidaya sangat mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air kolam budidaya. ialah pH, suhu, danĀ amonia. Semakin tinggi kadar bahan organik di dalamnya maka kualitas air kolam akan semakin menurun. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas air adalah menggunakan probiotik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan probiotik terhadap kualitas air dan pertumbuhan ikan lele sangkuriang pada media budidaya. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor perlakuan, yaitu penambahan probiotik yakni probitik nitrobacter Yu Kaji Pondok Pesantren Baitus Surur Mojokerto, probiotik buatan sendiri, dan probiotik EM4, dan kontrol dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan jumlah ikan sebanyak 10 ekor pada masing-masing kolam. Pengambilan data dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 12 minggu. Data yang diamati meliputi berat, panjang, kelangsungan hidup dan parameter fisik lingkungan. Perlakuan yang tidak memenuhi SNI ada pada kolam kontrol dengan kadar pH 6,4 dan kolam probiotik yu kaji dengan kadar amonia 1,8 ppm. Nilai kelangsungan hidup ikan lele paling tinggi berada pada perlakuan probiotik buatan sendiri yaitu sebesar 83,33%. Nilai rerata pertumbuhan berat ikan lele paling baik dan seragam berdasarkan standar deviasi ada pada perlakuan probiotik buatan sendiri yaitu 60,36 gram + 4,91, sedangkan nilai rerata pertumbuhan + standar deviasi panjang ikan lele paling ada pada perlakuan probiotik buatan sendiri yaitu 18,74 cm + 0,24.
Copyrights © 2025