Artikel ini bertujuan untuk mengelaborasi urgensi moderasi dalam pendidikan Islam serta relevansinya dalam menghadapi tantangan zaman modern. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, kajian ini menyoroti bahwa pelajar merupakan kelompok yang paling rentan terhadap pengaruh paham radikalisme akibat ketidakstabilan emosi dan semangat keagamaan yang menggebu. Tantangan-tantangan seperti kemajuan teknologi, demokratisasi, dan dekadensi moral menuntut adanya transformasi sistem pendidikan Islam yang menekankan pada nilai-nilai toleransi, keadilan, keseimbangan, dan persamaan. Pendidikan Islam yang berkarakter moderat dipandang mampu membentuk pribadi yang seimbang secara spiritual dan rasional dalam menghadapi keragaman serta menyaring pengaruh negatif globalisasi. Melalui internalisasi nilai moderasi dalam kurikulum dan proses pembelajaran, diharapkan peserta didik tidak hanya memahami ajaran Islam secara kontekstual, tetapi juga menjadi agen perdamaian dan keharmonisan sosial. Oleh karena itu, pendidikan Islam perlu terus melakukan rekonstruksi agar mampu menciptakan generasi unggul, inklusif, dan berdaya saing tinggi yang dapat berperan aktif dalam membangun bangsa dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Penanaman nilai-nilai wasathiyah secara konsisten menjadi kunci dalam membentuk pola pikir dan sikap keberagamaan yang tidak ekstrem, sehingga pendidikan Islam menjadi instrumen strategis dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang adil, damai, dan berkeadaban.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025