Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penerimaan pajak daerah, investasi, dan pola konsumsi masyarakat. Pajak daerah berfungsi sebagai sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan, sementara investasi berperan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan penciptaan lapangan kerja. Belanja rumah tangga mencerminkan daya beli masyarakat, yang berkontribusi pada siklus ekonomi. Namun, hubungan antara ketiga variabel ini masih kurang diteliti, khususnya dalam konteks Kalimantan Timur, yang memiliki karakteristik ekonomi dan struktur fiskal unik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerimaan pajak daerah dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi serta menguji apakah belanja rumah tangga dapat menjadi mediator dalam hubungan tersebut. Menggunakan metode kuantitatif deskriptif dan data sekunder dari sepuluh kabupaten/kota di Kalimantan Timur periode 2019–2023, analisis dilakukan dengan uji linier berganda dan uji Sobel menggunakan software EViews 13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan pajak daerah dan investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi efek mediasi belanja rumah tangga menunjukkan pola berbeda. Penerimaan pajak daerah yang dimediasi oleh belanja rumah tangga berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara investasi yang dimediasi oleh belanja rumah tangga berpengaruh positif. Hal ini menyoroti bahwa meskipun pajak daerah menjadi sumber pendapatan pemerintah, beban pajak yang tinggi dapat menghambat konsumsi masyarakat. Sebaliknya, investasi produktif meningkatkan pendapatan, mendorong konsumsi, dan memperkuat ekonomi daerah. Temuan ini memberikan wawasan bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi fiskal dan investasi yang efektif guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta membuka peluang penelitian lebih lanjut terkait hubungan antara investasi, pajak, dan konsumsi dalam skala yang lebih luas.
Copyrights © 2025