Pencak silat sebagai warisan budaya luhur bangsa menghadapi tantangan modernisasi di tengah euforia kecerdasan buatan (AI) dan globalisasi. Dalam eksistensinya yang terus mendunia, seni bela diri ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pertahanan diri tetapi juga sebagai media pembentukan karakter, pelestarian budaya dan diplomasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran pencak silat sebagai seni pertahanan kultural yang relevan dalam membangun pertahanan nasional tanpa wajib militer. Penelitian menggunakan metode studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-analitis, mengkaji berbagai literatur tentang pencak silat, budaya lokal, dan integrasi teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencak silat mampu memperkuat karakter generasi muda, melestarikan identitas budaya, serta memanfaatkan teknologi untuk promosi dan pelatihan. Kesimpulannya, pencak silat dapat dioptimalkan sebagai pilar pertahanan nasional melalui penguatan program pemerintah yang berbasis budaya, pendidikan karakter, dan teknologi.
Copyrights © 2025