Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pendapatan usahatani cabai keriting dengan menggunakan pupuk campuran (organik dan anorganik) dan pupuk anorganik di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Penentuan Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh total 30 responden, dengan rincian 15 petani menggunakan pupuk campuran dan 15 petani menggunakan pupuk anorganik. Penelitian ini memanfaatkan empat alat analisis utama untuk mengolah dan menginterpretasikan data, yaitu Analisis Deskriptif, Analisis Pendapatan, Analisis R/C Ratio dan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan Pendapatan usahatani cabai keriting dengan pupuk campuran adalah Rp 61.104.259,00, sedangkan dengan pupuk anorganik adalah Rp 24.247.550,00, menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 36.856.709,00 per hektar per musim tanam. R/C ratio usahatani cabai keriting dengan pupuk campuran adalah 2,66, sedangkan dengan pupuk anorganik adalah 1,51, menunjukkan kedua usahatani tersebut menguntungkan karena nilai R/C ratio lebih besar dari 1. Hasil uji paired samples t-test menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara pendapatan petani dengan pupuk campuran dan anorganik, dengan rata-rata perbedaan sebesar Rp 8.611.875.200, di mana pendapatan dengan pupuk campuran lebih tinggi secara signifikan.
Copyrights © 2025