Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Usahatani Pakcoy dan Kangkung Hidroponik Sistem DFT (Deep Flow Technique) Isty Karlina; Rima Dewi Oryza Sativa; Tri Kurniastuti; Eko Wahyu Budiman
Sigmagri Vol 2 No 2 (2022): Desember (2022)
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/sigmagri.v2i02.830

Abstract

Kebutuhan akan sayuran yang semakin meningkat, dan keadaan lahan yang semakin menyempit karena pengalih fungsian lahan maka petani berinisiatif untuk terus mencukupi kebutuhan sehari-hari salah satunya dengan teknik budidaya system hidroponik. Namun selama produksi petani tidak pernah melakukan perhitungan terhadap usahanya. Oleh karena itu dilakukan penelitan ini dengan tujuan: 1) Mendeskripsikan gambaran usaha sayuran hidroponik sistem DFT di Resapombo, 2) menganalisis aspek finansial dan non finansial hidroponik sistem DFT di Desa Resapombo. Penelitian ini dilakukan di Desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. Metode penelitian menggunakan alat analisis: analisis biaya, analisis penerimaan, analisis pendapatan, analisis efisiensi R/C ratio, software penghitung Microsoft excel dan kalkulator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Berusahatani sayuran hidroponik di desa Resapombo dapat menambah pendapatan, dengan total biaya Rp 213.446 dan penerimaan Rp 255.207, memberikan keuntungan sebesar Rp 41.763.2) berdasarkan analisis aspek non finansial yaitu pasar dan pemasaran, teknis, manajemen, serta lingkungan menyatakan bahwa usaha yang dijalankan petani selama satu tahun sudah memenuhi standart kelayakan.
THE INFLUENCE OF CONSUMER BEHAVIOR ON THE PURCHASE DECISION OF HYDROPONIC VEGETABLES IN PUCCAN HYDROPONIC, BLITAR CITY: PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAYUR HIDROPONIK DI PUCCAN HIDROPONIK KOTA BLITAR Tri Kurniastuti; Yeyen Nurindah Sari
JOSAR (Journal of Students Academic Research) Vol 8 No 1: March 2023
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/josar.v9i1.2768

Abstract

The research aims to determine the effect of consumer behavior on purchasing decisions for hydroponic vegetables at Puccan Hydroponics. The results of the analysis show that there are 4 factors considered, namely Product, Price, Place, and Promotion on Purchase Decision using multiple linear regression analysis. The population is hydroponic vegetable consumers at Puccan Hydroponics with a total sample of 30 respondents. The sampling technique in this study was the accidental sampling method. Based on the research results, from the results of the F test it can be seen that the variables Product, Price, Place, and Promotion together have a significant effect on the Purchase Decision variable. From the results of the T test it can be seen that the price variable partially influences purchasing decisions, while the product, place, and Promotion does not partially influence the Purchase Decision. From the test results of the coefficient of determination, Product, Price, Distribution, and Promotion variables contribute 90% to the Purchasing Decision variable. While 10% is influenced by other factors.
Pola Kemitraan antara Petani Melon dengan CV Agrowates dalam Meningkatkan Pendapatan Tri Kurniastuti
Flora : Jurnal Kajian Ilmu Pertanian dan Perkebunan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni : Flora : Jurnal Kajian Ilmu Pertanian dan Perkebunan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/flora.v2i2.347

Abstract

This study aims to determine the partnership pattern between CV Agrowates and melon farmers and to determine the difference in income of melon farmers before and after partnering. The research design used in this research is descriptive qualitative and quantitative analysis methods with survey research methods, sampling using saturated sampling To determine the income of farmers before and after partnering used cost analysis and farm income (profit), namely Profit (p) = Total Revenue (TR) - Total Cost (TC). To determine the difference in income of melon farmers before and after the partnership was further analyzed with the T-test. The results showed that the partnership pattern between the CV Agrowates company was the Agribusiness Operational Cooperation (KOA) partnership pattern. The role of partner farmers as providers of land, labor, production equipment and production facilities such as fertilizers, while the company as a means of providing seeds, extension and guidance of cultivation personnel. The partnership pattern significantly shows a real difference. Income before partnering amounted to Rp. 116,259,299.93 with R / C of 2.95 while the income of farmers after partnering amounted to 146,612,513.3 with R / C of 3.37, Partnership can increase the income of melon farmers in Wates Village by 26.11%.
PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI CABAI KERITING DENGAN PUPUK CAMPURAN DAN PUPUK ANORGANIK Saputro, Dimas Arya; Rima Dewi Oriza sativa; Tri Kurniastuti; Jeka Widiatmanta
grafting Vol 15 No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/grafting.v15i2.3832

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pendapatan usahatani cabai keriting dengan menggunakan pupuk campuran (organik dan anorganik) dan pupuk anorganik di Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Penentuan Sampel pada penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh total 30 responden, dengan rincian 15 petani menggunakan pupuk campuran dan 15 petani menggunakan pupuk anorganik. Penelitian ini memanfaatkan empat alat analisis utama untuk mengolah dan menginterpretasikan data, yaitu Analisis Deskriptif, Analisis Pendapatan, Analisis R/C Ratio dan Uji T. Hasil penelitian menunjukkan Pendapatan usahatani cabai keriting dengan pupuk campuran adalah Rp 61.104.259,00, sedangkan dengan pupuk anorganik adalah Rp 24.247.550,00, menunjukkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 36.856.709,00 per hektar per musim tanam. R/C ratio usahatani cabai keriting dengan pupuk campuran adalah 2,66, sedangkan dengan pupuk anorganik adalah 1,51, menunjukkan kedua usahatani tersebut menguntungkan karena nilai R/C ratio lebih besar dari 1. Hasil uji paired samples t-test menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara pendapatan petani dengan pupuk campuran dan anorganik, dengan rata-rata perbedaan sebesar Rp 8.611.875.200, di mana pendapatan dengan pupuk campuran lebih tinggi secara signifikan.