Transformasi digital telah menjadi katalis penting dalam memperkuat kapasitas dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Namun, keterbatasan literasi kewirausahaan, penguasaan teknologi, serta lemahnya jejaring kolaboratif masih menjadi hambatan signifikan, termasuk di Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara. Pengabdian ini bertujuan mengeksplorasi akselerasi literasi kewirausahaan dan pendampingan UMKM melalui inovasi digital dan jejaring kolaboratif dengan melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Metode kualitatif digunakan dengan melibatkan 25 pelaku UMKM dan 30 mahasiswa melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, serta focus group discussion (FGD). Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi pola, pengalaman, dan dampak program. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam literasi kewirausahaan sebesar 35% dan kenaikan penjualan rata-rata 15–20% setelah tiga bulan implementasi. Program pendampingan berhasil menguatkan aspek manajemen usaha, inovasi produk, digital marketing, adopsi e-commerce, sistem pembayaran digital, dan pencatatan keuangan berbasis aplikasi. Peran mahasiswa teridentifikasi sebagai agen transfer pengetahuan, fasilitator digital, broker kolaborasi, dan katalis inovasi. Selain itu, terbentuk forum jejaring UMKM lintas sektor yang memperkuat akses pasar, bahan baku, serta peluang kerja sama bisnis berkelanjutan. Meski masih dihadapkan pada keterbatasan infrastruktur internet, resistensi sebagian pelaku, dan keterbatasan modal, program ini membuktikan efektivitas pendekatan kolaboratif dan partisipatif dalam memberdayakan UMKM pedesaan. Pengabdian ini berkontribusi pada model pengabdian masyarakat berbasis digital yang dapat direplikasi di daerah lain dengan karakteristik serupa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025