Peningkatan jumlah lansia di Indonesia berdampak pada meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan dislipidemia. Obesitas sentral dan status gizi berlebih diketahui berperan penting sebagai faktor risiko PTM. Buku Kesehatan Lansia merupakan instrumen penting untuk pencatatan status kesehatan lansia secara berkesinambungan, namun pemanfaatan datanya di tingkat posyandu masih terbatas. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengukur status gizi dan PTM pada lansia berdasarkan data Buku Kesehatan Lansia di Desa Berbek. Pengabdian masyarakat ini dilakukan bersama Kader Kesehatan di Posyandu Dahlia 7 Desa Berbek. Lansia yang hadir sejumlah 70 orang. Pemeriksaan meliputi indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, tekanan darah, kadar gula darah acak, asam urat, dan kolesterol. Data ditampilkan secara deskriptif menggunakan distribusi frekuensi, persentase, rerata, dan simpangan baku. Sebagian besar lansia memiliki status gizi normal (57,14%), namun terdapat 31,43% overweight dan 11,43% obesitas. Sebanyak 81,43% responden mengalami obesitas sentral. Prevalensi hipertensi mencapai 64,29%. Rerata gula darah acak adalah 174,65 ± 83,38 mg/dL, asam urat 6,19 ± 1,76 mg/dL, dan kolesterol total 214,38 ± 45,33 mg/dL. Berdasarkan kategorisasi, 77,42% mengalami hiperglikemia, 52,38% hiperurisemia, dan 66,67% hiperkolesterolemia. Mayoritas lansia di Desa Berbek memiliki obesitas sentral dan prevalensi tinggi PTM, khususnya hipertensi, hiperglikemia, dan hiperkolesterolemia. Buku Kesehatan Lansia terbukti bermanfaat sebagai sumber data untuk memantau status gizi dan PTM lansia, serta dapat menjadi dasar dalam perencanaan intervensi promotif dan preventif di posyandu lansia.
Copyrights © 2025