Integrasi antara matematika dengan budaya lokal memberikan perspektif baru dalam pengajaran yang lebih kontekstual dan dekat dengan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII di SMPN 1 Bolo melalui pembelajaran berbasis etnomatematika. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek siswa kelas VII. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan berpikir kreatif pada materi kesebangunan dan wawancara semi-terstruktur, lalu dianalisis berdasarkan empat indikator berpikir kreatif menurut Munandar: kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi (elaboration). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis etnomatematika memunculkan variasi kemampuan berpikir kreatif siswa. Subjek dengan kesiapan kognitif lebih baik menunjukkan kelancaran dan keluwesan berpikir yang kuat serta potensi keaslian solusi. Namun, hampir seluruh subjek masih lemah dalam aspek elaborasi, khususnya dalam mengembangkan penjelasan secara rinci.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025