Latar Belakang: Kebersihan mulut dapat diketahui berdasarkan OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified). Status kebersihan mulut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perilaku, pengetahuan, pola makan, merokok, jenis kelamin dan lingkungan. Sumber air merupakan salah satu faktor dari lingkungan yang dapat mempengaruhi kebersihan mulut. Air void terbentuk akibat dampak buruk dari penambangan batu bara dengan metode open cut mining, dimana hal tersebut berpotensi menghasilkan air asam pasca tambang. Terdapat parameter kimiawi pada air yang berperan dalam status kebersihan mulut yaitu, kandungan tingkat (pH) keasaman dan kandungan kalsium pada air yang digunakan sebagai air baku, termasuk untuk menyikat gigi. Tujuan: mengetahui perbedaan status kebersihan mulut berdasarkan indeks OHI-S antara masyarakat pengguna air void batu bara dan masyarakat pengguna air PDAM sebagai sumber air untuk sikat gigi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain observasional deskriptif. Teknik pengambilan sampel penelitian dilakukan secara non probability sampling dengan sampel 70 responden. Hasil: indeks OHI-S pada masyarakat pengguna air void batu bara adalah 2,4 dan pengguna air PDAM adalah 1,4. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna, indeks OHI-S pada masyarakat pengguna air void batu bara lebih tinggi dibandingkan masyarakat pengguna air PDAM.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025