Anggrek Dendrobium merupakan salah satu tanaman hias di Indonesia yang diminati oleh banyak kalangan. Produksi tanaman anggrek yang tercatat menurun sejak tahun 2020 sebesar 37,22% disebabkan oleh metode konvensional yang masih menghasilkan bibit kurang siap untuk aklimatisasi. Salah satu faktor terpenting dalam kultur in vitro adalah cahaya. Penggunaan cahaya LED merah dan biru dalam kultur in vitro menunjukkan pertumbuhan planlet anggrek Dendrobium nobile lebih baik dibandingkan cahaya fluorescent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan planlet 2 Genotip Dendrobium terhadap penggunaan spektrum LED yang berbeda secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 2 faktor berupa spektrum cahaya LED sebagai petak utama dan hibrida Dendrobium sebagai anak petak. Penelitian dilakukan di Laboratorium PT. Java Indo Arjuna, Kreweh, Toyomarto, Singosari, Malang, Jawa Timur dari bulan Juni hingga September 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spektrum cahaya 75% Red : 25% Blue berpengaruh nyata terhadap variabel panjang daun, lebar daun, luas daun, dan berat segar planlet. Spektrum cahaya 100% Blue menunjukkan pengaruh nyata terhadap variabel panjang akar. Dan Dendrobium ‘Charak Red’ menunjukkan hasil yang lebih responsif terhadap perlakuan spektrum cahaya berdasarkan variabel jumlah daun, panjang daun, luas daun, jumlah akar, panjang akar, dan berat segar planlet. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Dendrobium ‘Charak Red’ memiliki hasil pertumbuhan planlet yang lebih responsif terhadap perlakuan spektrum cahaya LED 75% Red : 25% Blue pada variabel panjang daun, lebar daun, luas daun, dan berat segar planlet. Kata Kunci: Biru, Cahaya, Dendrobium, Genotip, Merah, Planlet, Spektrum, Pertumbuhan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025