Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Genotip Pohon Induk Jeruk Bebas Penyakit Hasil Perbanyakan Tunas Pucuk dengan Primer RAPD Supriyanto, Arry; Agisimanto, Dita; Purbiati, T; Devy, Nirmala Friyanti; Dwiastuti, Mutia Eti
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 1 (2006): Maret 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Uji tepat varietas untuk pohon induk jeruk bebas penyakit diperlukan untuk memastikan kebenaran genotip tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Percobaan dilakukan untuk menganalisis kesamaan genotip pohon induk jeruk bebas penyakit (benih penjenis) hasil perbanyakan vegetatif melalui penyambungan tunas pucuk dari pohon induk tunggalnya menggunakan penanda DNA RAPD. Daun dari tunas muda berumur 20-25 hari diekstrak untuk mendapatkan bulk DNA. Setiap sampel DNA dari setiap varietas diamplifikasi menggunakan 2 primer RAPD dan diseparasi menurut metode elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 primer RAPD OPN14 dan OPN16 mampu memperlihatkan keseragaman pita DNA benih-benih penjenis dengan  induknya. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa tidak ada perbedaan genotip antara tanaman yang diperoleh dari protokol pembuatan benih penjenis dengan pohon induk tunggalnya.True variety testing is needed to proof the genotype truth fulness of virus free mother plant that vegetatively multiplied. Study was done to analyze the genotype similarity of virus free mother plant that vegetatively multiplied through shoot tip grafting from the single mother plant using DNA RAPD marker. Leaves from young flush of 20-25 days were extracted in order to find out the bulk DNA. Each DNA sample from each variety was amplified by 2 RAPD primer and separated electrophoretically. The results indicated that 2 RAPD OPN14 and OPN16 primer revealed the uniformity of DNA band of the breeder seeds and the mother plant. The results strongly confirm that there was no genotype differences among the plant generated from standard protocol of producing virus free of citrus breeder seeds and the single mother plant.
Rapid Somatic Embryogenesis of Citrus reticulata Blanco cv. Madu in an Air-Lift Bioreactor Culture Agisimanto, Dita; M. N., Normah; Ibrahim, Rusli
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 41, No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v41i2.2237

Abstract

Embryogenic cell (EC) growth and proliferation as well as somatic embryo induction were examined in a bioreactor culture using Murashige and Skoog basal medium particularly for the influence of 6-benzyladenine (BA) concentration, initial cell density and aeration rate. Embryogenic callus was induced from seeds of Citrus reticulata Blanco cv. Madu. The cell suspension in a 3-L bioreactor exhibited maximum cell growth following the addition of 1.5 mg/l of BA. The fresh weight (FW) of the cells after 28 days of growth was found to increase from an initial of 5.5 g cell culture to 57.3 g, a 10.4-fold increase and the maximum growth rate (GR) of the cells (0.33 g/day) was attained by the 7th day of culture. In the cell density experiment, ECs at a concentration of 5.5 g/l constituted the most effective inoculum, reaching the highest GR of ECs (0.52 g/day), again by the 7th day of culture. In the aeration experiment, the highest EC GR of 2.6 g/daywas obtained at the maximum aeration rate of 1.5 vvm (air volume medium/ volume/min). After 28 days of somatic embryogenesis, 79% of ECs became somatic embryos, of which 29% were at cotyledonary stage.
Analisis Genotip Pohon Induk Jeruk Bebas Penyakit Hasil Perbanyakan Tunas Pucuk dengan Primer RAPD Supriyanto, Arry; Agisimanto, Dita; Purbiati, T; Devy, Nirmala Friyanti; Dwiastuti, Mutia Eti
Jurnal Hortikultura Vol 16, No 1 (2006): Maret 2006
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v16n1.2006.p%p

Abstract

Uji tepat varietas untuk pohon induk jeruk bebas penyakit diperlukan untuk memastikan kebenaran genotip tanaman yang diperbanyak secara vegetatif. Percobaan dilakukan untuk menganalisis kesamaan genotip pohon induk jeruk bebas penyakit (benih penjenis) hasil perbanyakan vegetatif melalui penyambungan tunas pucuk dari pohon induk tunggalnya menggunakan penanda DNA RAPD. Daun dari tunas muda berumur 20-25 hari diekstrak untuk mendapatkan bulk DNA. Setiap sampel DNA dari setiap varietas diamplifikasi menggunakan 2 primer RAPD dan diseparasi menurut metode elektroforesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 primer RAPD OPN14 dan OPN16 mampu memperlihatkan keseragaman pita DNA benih-benih penjenis dengan  induknya. Hasil penelitian ini menegaskan bahwa tidak ada perbedaan genotip antara tanaman yang diperoleh dari protokol pembuatan benih penjenis dengan pohon induk tunggalnya.True variety testing is needed to proof the genotype truth fulness of virus free mother plant that vegetatively multiplied. Study was done to analyze the genotype similarity of virus free mother plant that vegetatively multiplied through shoot tip grafting from the single mother plant using DNA RAPD marker. Leaves from young flush of 20-25 days were extracted in order to find out the bulk DNA. Each DNA sample from each variety was amplified by 2 RAPD primer and separated electrophoretically. The results indicated that 2 RAPD OPN14 and OPN16 primer revealed the uniformity of DNA band of the breeder seeds and the mother plant. The results strongly confirm that there was no genotype differences among the plant generated from standard protocol of producing virus free of citrus breeder seeds and the single mother plant.
Keragaman Morfologi Tunas Stroberi (Fragaria ananassa L.) Akibat Perlakuan Kolkisin Pada Media In Vitro Tacia, Brigita Ade; Damanhuri, Damanhuri; Agisimanto, Dita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1510

Abstract

Stroberi merupakan salah satu buah yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Namun produksi stroberi belum dapat mencukupi permintaan dalam negeri, masalah dalam budidaya menjadi alasan belum tercukupinya permintaan stroberi. Perakitan varietas merupakan salah satu upaya untuk menyediakan bahan tanam unggul. Pemuliaan mutasi dengan kolkisin adalah salah satu metode untuk meningkatkan keragaman genetik sebagai bahan dasar program pemuliaan.  Pemuliaan mutasi dengan kolkisin merupakan salah satu metode untuk meningkatkan keragaman gentik sebagai bahan dalam program pemuliian  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari, keragaman morfologi tunas stroberi akibat perlakuan mutagen Kolkisin. Hipotesis pada penelitian ini adalah, terdapat keragaman morfologi tunas stroberi pada variabel pengamatan yang diamati akibat perlakuan kolkisin pada kultur In Vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium SE,  Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), desa Tlekung,  Junrejo, Batu, Jawa Timurp ada bulan Juli hingga November 2020. Penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 10 perlakuan. Eksplan yang digunakan adalah tanaman stroberi varietas Earlibrite. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kolkisin mempengaruhi keragaman tunas stroberi pada variabel tinggi tanaman, warna daun, warna batang dan bentuk daun.
Keragaman Morfologi Kalus Bawang Putih (Allium sativum L.) Akibat Perlakuan Kolkisin pada Kultur In Vitro Salimi, Gabrielle Khaledea; Damanhuri, Damanhuri; Agisimanto, Dita
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1513

Abstract

bahan dasar bumbu masak sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Varietas yang berkembang di Indonesia belum mampu bersaing dengan varietas bawang impor, sehingga perlu diupayakan untuk merakit varietas unggul baru. Poliploidi salah satu metode untuk meningkatkan keragaman genetik dalam program pemuliaan. Kolkisin merupakan salah satu mutagen yang menyebabkan peningkatan ploidi. Perubahan yang terjadi pada tanaman akibat pemberian kolkisin bervariasi. Kepekaan tanaman terhadap kolkisin berbeda diantara spesies sehingga konsentrasi dan lama aplikasiakan berbeda untuk setiap spesies tanaman. Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui keragaman morfologi kalus bawang putih akibat perlakuan beberapa konsentrasi dan lama aplikasi mutagen kolkisinini telah dilaksanakan di LaboratoriumSomatik Embriogenesis, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur pada bulan Juni sampai September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 10 kombinasi perlakuan konsentrasi kolkisin (500, 1000, 1500 ppm) dan lama aplikasi kolkisin (1, 3, dan 5 hari). Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Perbedaan kombinasi perlakuankolkisin memberikan perbedaan karakter morfologi yang nyata. Keragaman morfologi variabel pengamatan pada penelitian ini termasuk dalam kategori rendah sampai sedang dengan nilai berkisar 6,51-31,34%. Konsentrasi kolkisin yang memiliki keragaman tinggi berdasarkan nilai koefisien keragaman pada variabel panjang dan lebar embrio somatik yaitu kolkisin 500 dan 1000 ppm dengan lama aplikasi 1 dan 3 hari
Studi Komparasi Variasi Konsentrasi Naphtalene Acetic Acid (NAA) Terhadap Pertumbuhan Anggrek Dendrobium sp Pada Media Moss Putih dan Hitam Mochamad Ircham Firmansah; Tintrim Rahayu; Gatra Ervi Jayati; Dita Agisimanto
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 10 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2023.v10.i02.p13

Abstract

Anggrek merupakan tumbuhan yang memiliki biji satu atau yang sering disebut monokotil dan termasuk dalam famili Orchidaceae. Tumbuhan dari famili Orchidaceae sangat terkenal karena kecantikan dan keindahan bunganya.Anggrek berpeluang meraih pangsa pasar yang besar, baik nasional maupun internasional.ZPT merupakan senyawa organik bukan hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan dapat mengubah proses fisiologi tumbuhan.Salah satu jenis auksin yang sering digunakan yaitu NAA, NAA di gunakan karena mempunyai sifat lebih stabil dan tidak mudah terdegradasi dibandingan dengan IAA dan lainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi NAA yang optimal bagi anggrek Dendrobium sp dengan pertumbuhanya pada media moss putih dan moss hitam. Plantlet Dendrodium sp yang dipanen atau diaklimatisasi diseleksi terlebih dahulu, ditanam di atas moss putih dan moss hitam, dan dirawat dua kali seminggu selama dua bulan menggunakan konsentrasi NAA 0,25ml/L, 0,50ml/L, 0,75ml/L, dan 1,0ml/L. Konsentrasi NAA yang optimal pada setiap media dengan indikator jumlah akar baru yaitu pada media moss putih NAA konsentrasi 0,75ml/L dan untuk media moss hitam konsentrasi NAA yang optimal terdapat pada konsentrasi 1,00ml/L. Pada penelitian ini pengaruh NAA terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium sp pada media moss putih NAA berpengaruh jumlah akar baru, panjang daun dan panjang tanaman sedangkan pada media moss hitam NAA perpengaruh pada panjang akar, jumlah akar baru dan panjang tanaman.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Indole Butyruc Acid (IBA) Terhadap Pertumbuhan Anggrek (Dendrobium canaliculatum) Pada Media Tumbuh Moss Putih Hanin Rahma Fitri; Tintrim Rahayu; Gatra Ervi Jayanti; Dita Agisimanto
Jurnal Ilmiah Biosaintropis (Bioscience-Tropic) Vol 9 No 2 (2024): January 2024
Publisher : Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/e-jbst.v9i2.507

Abstract

Orchids are ornamental plants that are in demand by the public because of the beauty of their flowers and are very profitable prospects. However, orchids have a long growth phase, with one of the critical phases being acclimatization. The development of the acclimatization phase is a prerequisite for obtaining a high plantlet survival rate. Good plantlet survival is obtained with a good root system using a growth regulator auxin Indole Butyric Acid with white moss growing media. This study aimed to study the effect of variations in IBA concentration on faster root growth of Dendrobium canaliculatum orchids using white moss media. Plantlet Dendrodium canaliculatum seed culture from sub culture 3 and selected first, planted in white moss media, and treated twice a week for a month using 0.25, 0.50, 0.75, and 1.0 ml/L IBA and fertilizer NPK Mamigro 21-21-21 as much as 2 g/L. IBA concentration at 0.25 ml/L was the best concentration for the induction of new roots of Dendrobium canaliculatum orchids grown on white moss and had a high survival rate of 92%.
Uji Beberapa Jenis Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Protocorm Like Body (PLB) Anggrek (Dendrobium sp.) Pada Media MS Dalam Bentuk Thin Liquid Film Emeliya, Emeliya; Rahayu, Tintrim; Jayanti, Gatra Ervi; Agisimanto, Dita
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 9, Nomor 1, Tahun 2024
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.9.1.2024.29-38

Abstract

Sitokinin berperan dalam pembelahan dan pembesaran sel sehingga memacu pertumbuhan tanaman,  sitokinin juga memacu pembentukan tunas baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis sitokinin terhadap pertumbuhan PLB Anggrek (Dendrobium sp.) pada media MS dalam bentuk Thin Liquid Film secara in vitro. Metode penelitian menggunakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak Lengkap (RAL) yaitu perlakuan kontrol dan jenis sitokinin BAP 0,1 mg/L, Kinetin 0,1 mg/L, 2-iP 0,1 mg/L, Metatopolin 0,1 mg/L, dan Air kelapa 10 mL, sehingga terdapat 7 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah persentase eksplan tumbuh, respon eksplan, saat muncul tunas, akar pertama muncul, daun pertama muncul, warna daun dan berat PLB. Analisis data menggunakan ANNOVA. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan perlakuan terbaik pada perlakuan 2-iP 0,1 mg/L terhadap parameter respon PLB, waktu muncul tunas pertama dan waktu daun pertama muncul. Pada parameter waktu akar pertama muncul yang paling cepat pada perlakuan BAP 0,1 mg/L. Perubahan warna yang terjadi pada PLB yaitu hijau 145 B menjadi hijau 141 A pada perlakuan BAP 0,1 mg/L. Pada  perlakuan kinetin 0,1 mg/L merupakan berat PLB yang paling optimum.  Cytokinins play a role in cell division and enlargement thereby stimulating plant growth, cytokinins also stimulate the formation of new shoots. The aim of this research was to determine the effect of giving various types of cytokinins on the growth of PLB Orchids (Dendrobium sp.) on MS media in the form of Thin Liquid Film in vitro. The research method used experimental research with a completely randomized design (CRD), namely control treatment and cytokinin type BAP 0.1 mg/L, Kinetin 0.1 mg/L, 2-iP 0.1 mg/L, Metatopolin 0.1 mg/L L, and 10 mL coconut water, so there were 7 treatments with 4 repetitions. The parameters observed were the percentage of explant growth, explant response, when shoots appeared, first roots appeared, first leaves appeared, leaf color and PLB weight. Data analysis using ANNOVA. Based on the observation results, it was found that the best treatment was the 2-iP 0.1 mg/L treatment for the PLB response parameters, the time the first shoot appeared and the time the first leaf appeared. The time parameter for the first roots to appear was the fastest in the 0.1 mg/L BAP treatment. The color change that occurred in PLB was green 145 B to green 141 A in the BAP 0.1 mg/L treatment. In the kinetin treatment 0.1 mg/L was the most optimum PLB weight.
Pengaruh variasi konsentrasi indole butyric acid (iba) pada anggrek (dendrobium hybrid) terhadap pertumbuhan dan survival dalam media cocopeat: Effect of indole butyric acid (iba) concentration variations on orchid (dendrobium hybrid) on growth and survival in cocopeat media Setyowati, Dewi Anjar; Rahayu, Tintrim; Jayanti, Gatra Ervi; Agisimanto, Dita
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v5i2.16959

Abstract

Orchids have endemic flowers with high aesthetic value and are widespread throughout Indonesia. One of the widely cultivated orchid varieties is the Dendrobium Orchid. The orchid cultivation process requires special handling, especially in the growing environment, which must be by the plant’s original habitat, so that plant growth and development become more optimal, especially the planting medium and the provision of nutrients must be appropriate. This study aimed to determine the optimal concentration of IBA on the growth of orchid plants (Dendrobium hybrid) and to determine the optimal variation of IBA concentration on the survival of orchid plants in cocopeat media. The research method was carried out experimentally using the Randomized Block Design (RAK). To compare the growth between the concentration of IBA and root growth has given four treatments: P1: 0.25 ml/L, P2: 0.50 ml/L, P3: 0, 75ml/L, P4: 1ml/L each treatment was given three replications and each replication contained four plant seeds with a total of 48 plant seeds. Observation parameters included root length, number of new roots, leaf length, number of leaves, plant length, plant wet weight, and plant survival. The optimal concentration of IBA on orchid growth at a concentration of 0.25 ml/L IBA optimal orchid growth was found in the parameters of the number of new roots. Plant length at a concentration of 0.75 ml/L IBA optimal orchid growth was found in root length and planted wet weight parameters. In the survival parameters of orchid plant life, the optimal concentration of IBA was found at a concentration of 0.25 ml/L.  Keywords: Orchid, growth, orchid survival, and IBA   ABSTRAK Anggrek memiliki bunga endemik yang memiliki nilai estetika tinggi dan menyebar luas di seluruh Indonesia. Salah satu varietas anggrek yang banyak dibudidayakan yaitu Anggrek Dendrobium. Proses budidaya anggrek memerlukan penanganan khusus terutama pada lingkungan tumbuh yang harus sesuai dengan habitat asli tanaman, agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih optimal terutama media tanam dan pemberian unsur hara harus tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi pemberian IBA yang optimal terhadap pertumbuhan tanaman angrek (Dendrobium hybrid) serta untuk mengetahui pemberian variasi konsentrasi IBA yang optimal terhadap survival kehidupan tanaman anggrek dalam media cocopeat. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), untuk membandingkan pertumbuhan antara konsentrasi IBA terhadap pertumbuhan akar yang diberi empat perlakuan P1: 0,25 ml/L, P2: 0,50 ml/L, P3: 0,75ml/L, P4: 1ml/L masing-masing perlakuan di berikan tiga ulangan dan setiap ulangan terdapat empat bibit tanaman dengan jumlah keseluruhan 48 bibit tanaman. Parameter pengamatan meliputi panjang akar, jumlah akar baru, panjang daun, jumlah daun, panjang tanaman, berat basah tanaman, dan survival tanaman. Konsentrasi IBA yang optimal terhadap pertumbuhan anggrek pada konsentrasi 0,25 ml/L IBA, pertumbuhan anggrek yang optimal terdapat pada parameter jumlah akar baru. Pada konsentrasi 0,50 ml/L IBA pertumbuhan anggrek yang optimal terdapat pada parameter panjang daun, jumlah daun, dan panjang tanaman. Pada konsentrasi 0,75 ml/L IBA pertumbuhan anggrek yang optimal terdapat pada parameter panjang akar dan berat basah tanaman. Pada parameter survival kehidupan tanaman anggrek konsentrasi pemberian IBA yang optimal terdapat pada konsentrasi 0,25 ml/L. Kata kunci: Anggrek, pertumbuhan, survival anggrek, dan IBA
Kajian Akar Kadaka sebagai Media Tanam dengan Pengaruh Variasi Konsentrasi Indole Butyric Acid Tterhadap Pertumbuhan Anggrek Dendrobium canaliculatum: Study of Kadaka Roots as a Plant Media with the Effect of Variation Concentrations of Indole Butyric Acid on Dendrobium canaliculatum Orchid Growth Hadi, Muhammad Sholikhul; Rahayu, Tintrim; Jayanti, Gatra Ervi; Agisimanto, Dita
Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature) Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : FMIPA UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/j.sa.v6i1.17140

Abstract

Dendrobium is an orchid that many orchid lovers like. Efforts to increase the quantity of orchids in the growth phase can be done in several ways, namely through the regulation of fertilization and the use of appropriate planting media. Planting media from kadaka roots is the right media for the growth of orchid. The addition of nutrients N, P, and K together showed a significant increase in total biomass. In addition to fertilizers, growth regulators substances also affect growth. The plant hormone used in plant cultivation is the auxin hormone. One type of auxin hormone type is Indole Butyric Acid (IBA) which functions to stimulate root formation. This study aimed to study the effect of IBA concentration on the root growth of Dendrobium orchids grown on kadaka root media. Dendrobium orchids seedlings were selected beforehand, planted in kadaka roots, and treated twice a week. The treatment was carried out for two months using IBA concentrations of 0.25, 0.50, 0.75, and 1.0 ml/L. The administration of IBA hormone on the growth of Dendrobium canaliculatum affects the number of new roots, leaf length, and plant height. IBA at 0.25 ml/L was the optimal concentration for the number of new roots. The number of new roots as an indicator of optimal orchid growth in response to IBA hormone administration.  Keywords: Kadaka, Indole Butyric Acid (IBA), Orchid, Orchid Growth   ABSTRAK Dendrobium adalah anggrek yang banyak disukai pecinta anggrek. Upaya peningkatan kuantitas anggrek pada fase pertumbuhan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu melalui pengaturan pemupukan serta penggunaan media tanam yang sesuai. Media tanam dari akar kadaka merupakan media yang tepat untuk pertumbuhan anggrek. Penambahan unsur hara N, P, dan K pada media secara bersama menunjukkan peningkatan total biomassa yang signifikan. Selain pupuk, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) juga berpengaruh terhadap pertumbuhan. Hormon tanaman yang dipergunakan pada pembudidayaan tanaman adalah hormon auksin. Salah satu jenis hormon auksin merupakan Indole Butyric Acid (IBA) yang dipergunakan untuk merangsang pembentukan akar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek konsentrasi IBA terhadap pertumbuhan akar anggrek Dendrobium yang ditanam pada media akar kadaka. Tanaman anggrek yang digunakan adalah seedling Dendrodium, dilakukan seleksi, ditanam di akar kadaka, dan diberi perlakuan dua kali seminggu. Perlakuan dilakukan selama dua bulan menggunakan konsentrasi IBA 0,25, 0,50, 0,75, dan 1,0 ml/L. Pemberian hormon IBA terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium canalicullatum berpengaruh pada jumlah akar baru, panjang daun dan tinggi tanaman. IBA pada 0,25 ml/L merupakan konsentrasi yang optimal untuk jumlah akar baru. Jumlah akar baru sebagai indikator pertumbuhan anggrek yang optimal terhadap respon pemberian hormon IBA.  Kata kunci: Kadaka, Indole Butyric Acid (IBA), Anggrek, Pertumbuhan