Jurnal Pengabdian Masyarakat : Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Vol 5, No 5 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan

PERAN PENYULUHAN PERNIKAHAN DINI DALAM MENINGKATKAN KESADARAN DAN PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT PEDESAAN

Juliastuti, Juliastuti (Unknown)
Jamil, Muhammad Machfuddin (Unknown)
Yunita, Dewi (Unknown)
A’ini, Syifa Kurotul (Unknown)
Saputra, Elyadin (Unknown)
Putra, Ricky Ananda (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Sep 2025

Abstract

Early marriage remains a concerning social phenomenon in various regions, especially in rural areas, where cultural norms and social pressure still strongly influence people's mindsets. Many teenage girls marry at a young age without being mentally, physically, economically, or socially prepared, putting them at risk of facing various problems in their married lives. The purpose of this study is to determine the impact of early marriage counseling on the village community's awareness. This research uses the Participatory Action Research (PAR) method with the following steps:1) Conducting initial mapping, 2) Building communication between KKN students and adolescents in the village, 3) Determining the service topic and mapping problems, 4) Preparing the technical activities, 5) Conducting the service activities, 6) Holding group discussions, 7) Reflecting. The participants in the counselling session consisted of 35 adolescents, aged 13-17 years. Data was collected through direct observation, open interviews, and the completion of pre-test and post-test questionnaires to measure changes in adolescents' understanding and attitudes before and after the counselling was conducted. The research results show that counselling activities have a significant impact on raising awareness among adolescents in the village, but there are still obstacles in the awareness process, such as lack of open communication between parents and children, limited access to information, and the strong influence of culture and the surrounding environment, which considers early marriage to be commonplace. Counseling should be conducted continuously and involve all parties, such as family, teachers, religious leaders, and village officials. The novelty of this service activity lies in the application of a community-based counselling model with a participatory approach that not only measures knowledge improvement but also behavioral changes in adolescents through pre-test and post-test evaluations. Additionally, this activity serves as a practical intervention model that can be replicated in other villages, taking into account local social and cultural norms. This effort can also be a strategic step in building collective awareness so that young generations have a better future and are protected from the social risks caused by early marriage.ABSTRAKPernikahan dini masih menjadi fenomena sosial yang memprihatinkan di berbagai daerah, terutama di lingkungan pedesaan, di mana norma budaya dan tekanan sosial masih sangat kuat memengaruhi pola pikir masyarakat. Banyak remaja perempuan yang menikah di usia muda tanpa kesiapan secara mental, fisik, ekonomi, maupun sosial, sehingga berisiko menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak penyuluhan pernikahan dini terhadap kesadaran masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) dengan Langkah-langkah sebagai berikut: 1) Melakukan pemetaan awal, 2) Membangun komunikasi mahasiswa KKN dengan remaja di desa, 3) Menentukan topik pengabdian dan memetakan masalah, 4) Penyusunan teknis kegiatan, 5) Melakukan kegiatan pengabdian, 6) Melakukan diskusi kelompok, 7) Refleksi. Peserta penyuluhan terdiri dari 35 remaja, pada usia 13–17 tahun. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara terbuka, serta pengisian kuesioner pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan pemahaman dan sikap remaja sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan memberikan dampak yang cukup besar dalam meningkatkan kesadaran remaja di desa namun masih terdapat hambatan dalam proses penyadaran, seperti komunikasi yang tidak terbuka antara orang tua dan anak, keterbatasan akses informasi, serta kuatnya pengaruh budaya dan lingkungan sekitar yang menganggap pernikahan dini sebagai hal yang lumrah. Penyuluhan sebaiknya dilakukan berkesinambungan dan melibatkan semua pihak, seperti keluarga, guru, tokoh agama, dan perangkat desa. Nilai kebaruan dari kegiatan pengabdian ini terletak pada penerapan model penyuluhan berbasis komunitas dengan pendekatan partisipatif yang tidak hanya mengukur peningkatan pengetahuan, tetapi juga perubahan perilaku remaja melalui evaluasi pre-test dan post-test. Selain itu, kegiatan ini menjadi model intervensi praktis yang dapat direplikasi di desa lain dengan mempertimbangkan norma sosial dan budaya lokal. Dan upaya ini juga dapat menjadi langkah strategis dalam membangun kesadaran kolektif agar generasi muda memiliki masa depan yang lebih baik dan terlindungi dari risiko-risiko sosial yang ditimbulkan oleh pernikahan usia dini.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

JPMWidina

Publisher

Subject

Religion Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Environmental Science Industrial & Manufacturing Engineering Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Public Health Other

Description

Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan adalah jurnal dengan ISSN (2808-3407)Â yang dikelola oleh penerbit widina di bawah badan hukum CV. Widina Media Utama. Mempublikasikan artikel tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang pendidikan, sosial, pengembangan ...