Latar belakang: Orang dengan HIV (ODHIV) menghadapi beragam tantangan dan permasalahan bukan hanya berhubungan akan kondisi kesehatan fisik, tapi terkait pula permasalahan sosial dan psikologis sehingga mengalami risiko gangguan jiwa atau mental berat, oleh karena itu salah satu faktor psikologis yang diduga berperan meningkatkan subjective well-being (SWB) pada ODHIV adalah self-efficacy, yaitu keyakinan individu akan kemampuannya guna menangani tantangan dan menggapai tujuan serta memiliki emosi positif agar individu menjalani hidup lebih produktif. Tujuan: Untuk mengetahui korelasi diantara self-efficacy dan subjective well-being (SWB) pada orang dengan HIV (ODHIV). Metode: Studi ini mempergunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional korelasional. Teknik sampel yang dipergunakan teknik purposive sampling dengan total sampel 152 responden. Analisis data dilaksanakan dengan cara univariat maupun bivariat dengan memakai uji statistik chi-square. Instrumen self-efficacy menggunakan kuesioner dari skala HIV SE dan Subjective Well-Being yaitu skala SWLS & PANAS. Hasil: Sebanyak 132 (86,8%) memiliki self-efficacy tinggi, 112 (73,3%) life satisfaction tinggi dan 110 (72,4%) memiliki afeksi positif tinggi, dalam analisis bivariat didapati korelasi yang signifikan secara statistik diantara self-efficacy maupun subjective well-being pada ODHIV (p-value < 0,001). Kesimpulan: Didapati korelasi self-efficacy dan subjective well-being (SWB) pada orang dengan HIV (ODHIV).
Copyrights © 2025