Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana nilai tukar dan inflasi memengaruhi profitabilitas perusahaan teknologi publik Indonesia antara tahun 2020 hingga 2024. Return on Assets (ROA) digunakan sebagai indikator untuk mengukur profitabilitas, sementara nilai tukar dan inflasi berfungsi sebagai variabel independen yang mencerminkan kondisi makroekonomi. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel 26 perusahaan teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), menghasilkan total 130 titik data selama periode lima tahun. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai tukar dan inflasi tidak memiliki dampak yang signifikan, baik secara individu maupun kolektif, terhadap profitabilitas. Variabel independen hanya dapat menjelaskan 2,4% perubahan profitabilitas, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar nilai tukar dan inflasi. Oleh karena itu, disarankan agar penelitian mendatang menambahkan variabel atau indikator tambahan yang lebih komprehensif, baik dari faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal di luar makroekonomi, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang memengaruhi profitabilitas perusahaan sektor teknologi.
Copyrights © 2025