Air merupakan kebutuhan dasar dan hak masyarakat yang harus dipenuhi. Ketersediaan air minum berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan, derajat kesehatan, serta produktivitas masyarakat yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Penyediaan air minum harus memenuhi SBMKL (Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan) sesuai Permenkes RI No. 2 Tahun 2023. Untuk memenuhinya, perlu dilakukan penelitian mengenai kandungan air yang didistribusikan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menguji mutu koagulan sebagai bahan dalam proses pengolahan air bersih di PDAM Tirta Pali Anugerah yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu Metode Jar test. Metode ini dapat menentukan dosis optimum koagulan dan flokulan dalam proses penjernihan air. Koagulan dan flokulan yang digunakan dalam penelitian yaitu tawas (aluminium sulfat) atau PAC (Poly Aluminium Chloride). Hasil analisis menunjukkan bahwa uji Jartest dengan koagulan tawas dan PAC 10% AH-7 pada berbagai dosis menghasilkan tingkat kekeruhan dan pH yang berbeda. Penggunaan PAC 10% AH-7 di PDAM Tirta Pali Anugerah menunjukkan hasil lebih baik daripada tawas, yaitu pada dosis PAC 10% AH-7 24 Ppm dengan tingkat kekeruhan terkecil yaitu 1,89 NTU, sehingga didapatkan tingkat efisiensi sebesar 96,14%. Hal ini menguntungkan bagi PDAM karena dapat menekan biaya operasional. Kata kunci: Air minum, Pengolahan air bersih, Koagulan, Aluminium sulfat, Poly aluminium chloride
Copyrights © 2025