<![CDATA[Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu kompetensi penting abad ke-21 yang perlu dikembangkan melalui pembelajaran matematika. Namun, praktik pembelajaran konvensional di kelas sering kali masih menekankan hafalan prosedural, sehingga siswa kurang terlatih dalam menganalisis dan mengevaluasi permasalahan kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas implementasi Problem-Based Learning (PBL) berbantuan media digital dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematis siswa. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experimental non-equivalent control group design. Subjek penelitian melibatkan 64 siswa sekolah menengah pertama, yang dibagi menjadi kelas eksperimen (PBL + media digital) dan kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Instrumen yang digunakan meliputi tes keterampilan berpikir kritis (pre-test dan post-test), lembar observasi, dan angket persepsi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan nilai N-Gain sebesar 0.61 (kategori sedang), sementara kelas kontrol hanya mencapai 0.32 (kategori rendah). Uji t-test memperlihatkan perbedaan signifikan pada taraf 0.05. Observasi dan angket mendukung temuan tersebut, di mana siswa merasa lebih termotivasi, interaktif, dan percaya diri dalam pembelajaran. Kesimpulannya, PBL berbantuan media digital terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis matematis siswa serta menciptakan suasana belajar yang lebih bermakna dan kolaboratif.]]>
Copyrights © 2025
