Ketimpangan akses pendidikan di wilayah pedesaan masih menjadi isu penting yang berdampak terhadap keberlanjutan pendidikan anak dan pembangunan sosial jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh aksesibilitas pendidikan dan kondisi sosial-ekonomi terhadap ketimpangan pendidikan di Desa Bagan Serdang, Kabupaten Deli Serdang. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode regresi logistik ordinal, penelitian ini melibatkan 50 responden anak usia sekolah yang dipilih melalui teknik random sampling sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa tiga variabel, yaitu jenjang pendidikan, jarak ke sekolah, dan moda transportasi, berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendidikan. Sementara itu, variabel fasilitas pendidikan dan pendapatan orang tua tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan secara statistik. Model regresi logistik yang dibangun terbukti layak dan memiliki kekuatan prediksi tinggi, dengan akurasi klasifikasi mencapai 94%. Temuan ini didukung oleh observasi lapangan yang mengungkapkan bahwa selain hambatan struktural, motivasi belajar dan stabilitas keluarga turut memengaruhi keputusan anak untuk melanjutkan pendidikan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan motivasi belajar, pendampingan keluarga, serta kebijakan yang mendukung akses pendidikan menengah atas di wilayah pesisir. Implikasi hasil ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan berbasis bukti untuk menekan angka ketimpangan pendidikan di daerah tertinggal.
Copyrights © 2025