Abstrak Krisis energi global dan peningkatan emisi gas rumah kaca mendorong pencarian sumber energi alternatif yang bersih dan berkelanjutan. Namun, produksi hidrogen yang konvensional masih bergantung pada bahan bakar fosil, sehingga diperlukan metode yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Hidrogen sebagai sumber energi bersih berpotensi mengurangi emisi karbon dan mendukung target net zero emission (NZE), sejalan dengan Kebijakan Energi Nasional yang menargetkan 23% bauran energi dari sumber terbarukan pada 2025. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pemanfaatan limbah tatal aluminium sebagai sumber hidrogen. Limbah ini banyak dihasilkan dari industri manufaktur, terutama dari proses pengecoran, pemotongan, dan pembubutan aluminium. Dengan memanfaatkan limbah tatal aluminium untuk produksi hidrogen, tidak hanya menyediakan sumber energi alternatif, tetapi juga membantu mengurangi volume limbah padat yang mencemari lingkungan. Reaksi antara aluminium dan air dapat menghasilkan gas hidrogen, namun reaksi ini terhambat oleh adanya lapisan oksida pelindung pada permukaan aluminium. Untuk mengatasi hambatan ini perlu menggunakan katalis agar dapat mempercepat reaksi dengan melarutkan lapisan oksida tersebut dan meningkatkan laju pelepasan hidrogen. Penelitian ini mengkaji produksi gas hidrogen melalui reaksi limbah aluminium dengan NaOH, dengan variasi suhu dan massa aluminium. Hasil menunjukkan bahwa suhu reaksi berpengaruh signifikan terhadap laju dan volume hidrogen yang dihasilkan. Yield tertinggi sebesar 5,96% dicapai pada suhu 90°C dan 20 gram aluminium. Reaksi lebih efisien pada suhu tinggi, namun peningkatan massa aluminium tidak selalu meningkatkan yield karena keterbatasan NaOH dan terbentuknya lapisan pasif. Pemanfaatan limbah aluminium terbukti menjanjikan sebagai solusi energi alternatif dan pengurangan limbah padat. Kata Kunci : Hidrogen; Aluminium; NaOH; Gas Hidrogen
Copyrights © 2025