cover
Contact Name
Rudi Firyanto
Contact Email
lpkdgeneration2022@gmail.com
Phone
+6285888886883
Journal Mail Official
rudi-firyanto@untagsmg.ac.id
Editorial Address
Jl. Pawiyatan Luhur Bendan Duwur Semarang 50233
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
ISSN : -     EISSN : 27212750     DOI : 10.56444/cjce.v3i1
Core Subject : Engineering,
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering (CJCE) adalah terbitan berkala ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Semarang. CJCE terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Januari dan Juli. CHEMTAG Journal of Chemical Engineering juga menjadi sarana publikasi bagi akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang teknik kimia dalam penerbitan artikel hasil penelitian (riset) maupun artikel telaah konseptual (review). Ruang lingkup kajian dalam penulisan dijurnal ini, meliputi seluruh bidang ilmu teknik kimia yang mencakup antara lain: • Unit Operasi Fenomena Transportasi dan Teknik Kimia • Teknik Reaksi Kimia, Kinetika Kimia, dan Katalisis • Merancang, Memodelkan, dan Mengoptimalkan Proses • Teknologi Energi dan Konversi • Termodinamika • Rekayasa Sistem Proses dan produk • Teknologi partikulat dan emulsi • Teknologi Membran • Pengembangan Material • Teknologi Pangan dan Bioproses • Teknologi Pengolahan Limbah
Articles 75 Documents
Pembuatan Keripik Kulit Buah Semangka dengan Menggunakan Metode Vacuum Frying Tisa Putri Sekararum
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 1 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.099 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i1.1899

Abstract

Mesin penggoreng hampa (Vacuum Fryer) adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran dengan cara penggorengan hampa. Pada daging dan kulit buah semangka ditemukan zat citrulline. Zat citrulline lebih banyak ditemukan pada kulit semangka yaitu sekitar 60% dibanding di dalam daging semangka yang hanya sekitar 40% saja. Zat citrulline akan bereaksi dengan enzim tubuh ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup lalu diubah menjadi arginin, asam amino non essensial yang berkhasiat bagi jantung, sistem peredaran darah, dan kekebalan tubuh. Dari sembilan kali percobaan yang telah dilakukan dengan perlakuan suhu berbeda, yaitu 75˚ celcius, 80˚ celcius, dan 85˚ celcius serta waktu penggorengan 40 menit,50 menit,dan 60 menit didapatkan hasil keripik nangka yang memiliki kadar rendemen berbeda- beda. Temperatur paling optimal pada saat melakukan proses penggorengan dengan alat penggorengan vakum adalah 75˚ celcius dengan waktu penggorengan selama 40 menit dengan kadar senyawa Citrulline yang didapatkan sebanyak 3,1 gram per 100 gram kulit buah semangka.
PEMBUATAN NaCMC DARI BATANG ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Ari Prayitno; Djatmiko Hadi; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 1 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.276 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i1.1287

Abstract

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan jenis tumbuhan yang dianggap sebagai gulma karena dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok umumnya dimanfaatkan sebagai kerajinan dan pupuk organik. Untuk itu perlu upaya pemanfaatan eceng gondok menjadi produk dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi, salah satunya yaitu NaCMC [1]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi operasi optimum pembuatan NaCMC dengan metode alkalisasi. Percobaan dilakukan pada konsentrasi NaOH 10% dan 30%,  waktu 60 menit dan 120 menit, suhu operasi 25oC dan 60oC. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan metode experiment factorial  level dua. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh adalah konsentrasi NaOH, kemudian dilakukan optimasi proses dan diperoleh kondisi optimum konsentrasi NaOH 25%, waktu 60 menit, dan suhu operasi 60oC dengan nilai yield sebesar 42,65. Hasil analisa NaCMC pada kondisi optimum diperoleh derajat subtitusi 0,76, kadar NaCl 20,45 %, pH 8,37, viskositas 13 cp. Dari uji karakteristik dapat disimpulkan bahwa NaCMC yang dihasilkan sebagian besar memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI).
Optimasi produksi bokhasi dari limbah cangkang telur Siti Mujahadah; Priyono Kusumo; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 1 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.219 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v3i1.3053

Abstract

Bokhasi adalah proses pembuatan pupuk organik kompos yang salah satunya mengunakan mikroba EM (Effective Mikroorganisme) yang dapat meningkatkan dan mengembalikan kesuburan tanah. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menghasilkan kondisi optimasi optimal proses fermentasi limbah cangkang telur (N, P, K, Rasio C, temperatur dan pH) pupuk bokashi padat.  Pembuatan pupuk bokhasi dapat dihasilkan dari proses fermentasi . penelitian ini dilakukan di dalam polybag yang dilengkapi dengan pH meter dan thermometer dengan waktu fermentasi 1,2,3,4,5,6,7,9,11,13,15 hari. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kondisi optimum terjadi pada pH 8 dan temperatur 30oC diperoleh C-organik sebesar 11,87% , kadar N-total 0,58%, kadar P2O5 sebesar 0,52%, kadar K2O sebesar 0,11%, dan kadar air 27,76 % pada sampel 3A Run 1 dan C-organik sebesar 8,84%, kadar N-total 0,50%, kadar P2O5 sebesar 0,66%, kadar K2O sebesar 0,26%, dan kadar air 13,11 % pada sampel 3B Run 1.Kata kunci : Bokhasi, Fermentasi, Cangkang telur
PEMBUATAN BIODIESEL DARI AMPAS KELAPA DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI IN-SITU DAN KATALIS KALIUM HIDROKSIDA (KOH) Nur Kholishah; Sri Mulyaningsih; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.919 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i2.1842

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternative pengganti minyak diesel berbasis fosil. Salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan biodiesel adalah ampas kelapa. Kandungan minyak di dalam ampas kelapa berkisar 12,2-15,9% sehingga merupakan potensi yang besar untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.  Pemanfaatan ampas kelapa selama ini sebagian besar untuk pakan ternak. Pemanfaatan limbah kelapa untuk pembuatan biodiesel diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Proses produksi biodiesel dilakukan dengan transesterifikasi in-situ menggunakan methanol sebagai pelarut dan kalium hidroksida sebagai katalis. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh dan kondisi maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen biodiesel tertinggi adalah sebesar 97,03% dengan variabel yang paling berpengaruh adalah konsentrasi katalis dan hasil kondisi terbaik pada konsentrasi katalis 2%,waktu transesterifikasi in-situ 7 jam dan suhu transesterifikasi in-situ 600C. hasil pengujian mutu bodiesel dari hasil penelitian ini adalah densitas874 kg/m3, angka asam 1,9 mg-KOH/gr dan viskositas kinematic 2,9 mm2/s. Hasil tersebut belum memenuhi standar mutu nasional yang ditetapkan untuk bahan bakar biodiesel.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN Promiting Microbes (PROMI) DENGAN METODE FERMENTASI Mohamad Setiaji Erfan
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 2 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/cjce.v1i2.1656

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar fosfor dan pH dalam pupuk organik cair dari urin sapi yang sesuai dengan standar baku mutu pupuk organik cair. Variabel tetap yang digunakan dalam penelitian ini adalah massa urin sapi, bahan penunjang rempah-rempah, waktu dan lama pengadukan. Variabel berubah dalam penelitian ini adalah aktivator promoting microbes (PROMI), molasses, dan waktu fermentasi. Berdasarkan data keseluruhan hasil pengukuran kadar fospor dan pH pupuk organik cair yang dibuat dengan metode experimental design menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh adalah molasses (IB) dengan nilai optimum yaitu molasses 35 gram, waktu fermentasi 4 hari dan promi 40 gram yang menghasilkan yield 0,041% dengan persamaan y = 0,0011x + 0,0012 dan R2 = 0,9045. Uji kadar fospor yang dihasilkan belum sesuai dengan SNI. Namun dari analisa pH POC yang dihasilkan sesuai dengan SNI.
PEMBUATAN BIODIESEL DARI DEDAK PADI DENGAN METODE ESTERIFIKASI IN-SITU Puji Indrayati; Mega Kasmiyatun; Rudi Firyanto
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 3, No 1 (2022): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.289 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v3i1.3024

Abstract

Dedak padi merupakan produk samping proses penggilingan padi yang mengandung 16%-32% berat minyak. Dedak padi mengandung asam lemak bebas yang tinggi sehingga dapat dikonversi menjadi biodiesel (metil ester) dengan esterifikasi menggunakan alkohol. Pemanfaatan dedak padi selama ini sebagian besar untuk campuran pakan ternak dan bahan bakar reboiler. Pemanfaatan dedak padi untuk pembuatan biodiesel diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomisnya. Metode yang digunakan untuk pembuatan biodiesel menggunakan proses esterifikasi in-situ dengan methanol sebagai pelarut dan asam sulfat sebagai katalis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh dan kondisi optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu merupakan variabel yang paling berpengaruh dengan kondisi optimum perolehan yield biodiesel sebesar 84,56% pada waktu esterifikasi in-situ 180 menit, volume pelarut 250 ml, dan suhu esterifikasi in-situ 650C. Hasil pengujian mutu bodiesel dari penelitian ini adalah massa jenis sebesar 693,2 kg/m3, angka asam sebesar 0,75 mg-KOH/gr dan viskositas kinematic 2,352 mm2/s.
KAJIAN KETAHANAN BIOPLASTIK PATI JAGUNG DENGAN VARIASI BERAT DAN SUHU PELARUTAN POLIVINIL ALKOHOL Sari Purnavita; Viviana Chintya Dewi
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 1 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.478 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i1.1918

Abstract

AbstrakBioplastik merupakan teknologi kemasan yang terus dikembangkan untuk mengganti plastik sintesis yang  bersifat non – biodegradable. Polivinil alkohol (PVA) adalah salah satu bahan baku yang biasa digunakan dalam pembuatan bioplastik, sebab PVA memiliki sifat dapat membentuk film yang baik, tidak beracun, biodegradable, dan biokompatibel. Akan tetapi PVA memiliki kelemahan bersifat hidrofilik sehingga ketahanan terhadap air rendah. Oleh karena itu pada penelitian ini dikaji penggunaan PVA dalam pembuatan bioplastik pati jagung terhadap ketahanan air, biodegradasi serta morfologi bioplastik pati jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan variabel berat PVA yang ditambahkan (0; 1; 1,5; 2; 2,5; 3 gram) dan suhu pelarutan PVA (60oC; 70oC; 80oC). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah penambahan PVA dan suhu pelarutan PVA mempengaruhi ketahanan bioplastik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ketahanan air terbaik yaitu 50% pada penambahan 2 gram PVA dan suhu pelarutan 70oC, biodegradasi terbaik selama 5 hari pada penambahan ≤2 gram PVA dengan suhu pelarutan 70oC dan morfologi terbaik pada penambahan ≥ 2,5 gram PVA dengan suhu pelarutan 70oC . Sehingga dari penelitian ini dapat disarankan untuk penggunaan PVA dalam pembuatan bioplastik yang memiliki kandungan amilopektin tinggi maksimal 2 gram dengan suhu pelarutan 70oCKata kunci : Biodegradasi; Bioplastik; Ketahanan air; Pati jagung; Polivinil alkohol
REDUKSI KANDUNGAN LOGAM BERAT Fe PADA AIR SUNGAI JETIS SALATIGA SECARA ADSORBSI MENGGUNAKAN KARBON AKTIF Panji Kurniawan; Mega Kasmiyatun; Soebiyono -
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 1 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.548 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i1.1323

Abstract

Besi (Fe) adalah salah satu dari sekian banyak logam berat yang banyak terkandung dalam perairan terbuka, seperti sungai. Apabila terakumulasi dalam tubuh, logam ini dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti iritasi pada kulit dan mata, masalah pernapasan, dan dalam jangka panjang; kanker. Penelitian dengan cara adsorbsi ini bertujuan mengetahui diantara variabel pH, ukuran karbon aktif, dan waktu kontak, manakah  yang paling berpengaruh terhadap reduksi kandungan Fe dalam air sungai Jetis, Salatiga. Metode penelitian yang digunakan yaitu experimental design dengan faktor 23 untuk menentukan kondisi optimum proses, tingkat penurunan kandungan logam Fe, dan kualitas hasil pengolahan yang dapat dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah pH, sehingga dilakukan optimasi pada kondisi pH 2;4;6;8;10;12, dan ukuran karbon >140mesh, serta waktu kontak 60menit. Setelah optimasi, diperoleh hasil pengurangan kadar logam Fe tertinggi sebesar 97,57% pada kondisi pH 8, ukuran karbon aktif >140mesh, dan waktu kontak 60menit. Kadar logam berat Fe yang dihasilkan dari penelitian ini adalah 0,150 mg/L dari semula 6,184 mg/L dapat dikatakan memenuhi baku mutu air sungai kelas 1 sesuai PP no.82 Tahun 2001 yaitu dengan nilai ambang batas Fe 0,3 mg/L.
PEMANFAATAN KULIT NANAS (Ananas Comosus L.Merr) SEBAGAI BAHAN BAKU BIOETANOL riska anif fatu rohmah; Retno Ambarwati Sigit Lestari; Sri Mulyaningsih
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2021): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.938 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v2i2.2854

Abstract

Nanas saat ini hanya dimanfaatkan buahnya saja, selain dikomsumsi sebagai buah segar nanas juga banyak digunakan sebagai bahan baku industri pangan. Dari hasil pengolahan bahan pangan tersebut maka limbah kulit buah nanas yang dihasilkan cukup banyak. Kulit buah nanas mengandung karbohidrat sebesar 17,53%, dengan kandungan karbohidrat maka memungkinkan kulit buah nanas untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Bioetanol itu sendiri merupakan cairan biokimia dari proses fermentasi gula yang bersumber dari karbohidrat dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Penelitian ini menggunakan metode analisa diskriptif dimana penelitian disusun dengan bertahap meliputi penetapan variabel, penyusunan metode kerja serta perhitungan dengan metode analisa data untuk mendeskripsikan data yang diperoleh serta mengambil kesimpulan dari hasil penelitian. Variabel berubah yang telah digunakan yaitu kadar glukosa dan jumlah starter. Dari penelitian yang telah dilakukan menggunakan kadar glukosa 13,98 % dan jumlah jumlah starter yang digunakan 20 gram menghasilkan kadar bioethanol tertinggi yaitu 43,44%.
PENURUNAN KADAR AMONIA DENGAN MENGGUNAKAN ARANG AKTIF AMPAS KOPI AKBAR FAUZI
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering Vol 1, No 2 (2020): CHEMTAG Journal of Chemical Engineering
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.565 KB) | DOI: 10.56444/cjce.v1i2.1671

Abstract

Salah satu alternatif pengolahan amonia adalah dengan metode adsorpsi dengan menggunakan adsorben salah satunya adsorben arang aktif ampas kopi. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan adsorben ampas kopi untuk menurunkan kadar amonia yang mempunyai %yield sebesar 56%. Arang aktif dibuat dengan cara merendam ampas kopi dalam larutan HCl 0.1M selama 48jam. Karbon aktif dibakar dalam muffle furnance pada suhu 600°C. Karbon aktif diuji karakteristik yang terdiri dari uji kadar air, kadar abu, daya serap terhadap iodium dan lolos mesh. Waktu kontak dan berat adsorben ampas kopi yang optimal ditentukan untuk mendapatkan adsorbsi amonia dalam air limbah tahu. Variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120 menit dan variasi berat adsoben 0.2, 0.4, 0.6, 0.8 gram. Dari hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi optimum penurunan kadar amonia pada waktu 120 menit dengan berat adsorben sebanyak 0.8gram menghasilkan %yield sebesar 97.3%.