Indonesia berada pada zona rawan gempa karena letaknya di pertemuan empat lempeng tektonik dunia, termasuk wilayah Kabupaten Pandeglang yang memiliki kerentanan tinggi akibat kondisi geologi serta aktivitas sesar aktif. Sebagian besar rumah sederhana di daerah ini dibangun oleh tukang lokal tanpa perencanaan teknik sipil, sehingga mutu konstruksi tidak memenuhi standar bangunan tahan gempa. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pelatihan teknis bagi tukang bangunan mengenai perhitungan kebutuhan material campuran beton sesuai standar. Metode kegiatan meliputi penyuluhan, praktik lapangan, pendampingan, serta evaluasi menggunakan pre-test dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan rata-rata pemahaman tukang sebesar 51% terkait mutu beton, jenis tanah, dan penggunaan alat soil investigation. Pelatihan ini juga mendorong perubahan perilaku kerja peserta yang mulai menerapkan perhitungan material secara presisi. Temuan ini menegaskan bahwa pelatihan praktis efektif meningkatkan kapasitas teknis tukang dalam mendukung pembangunan rumah ramah gempa dan upaya mitigasi bencana di Pandeglang.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025