Latar belakang: Perubahan teknologi informasi telah menggeser pola komunikasi birokratis menjadi lebih digital, interaktif, dan responsif. Tujuan: Untuk memahami secara mendalam transformasi pola komunikasi pegawai dalam pelayanan kesehatan publik di era digital dengan fokus pada konteks sosiokultural di BPJS Kesehatan Kabupaten Gorontalo. Metode: Penelitian kualitatif studi kasus, data diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap pegawai yang terlibat langsung dalam pelayanan JKN dan penggunaan media komunikasi digital seperti Mobile JKN, PANDAWA, Zoom, dan grup WhatsApp internal. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi tidak hanya mempercepat alur informasi, tetapi juga membentuk budaya kerja baru yang kolaboratif, terbuka, dan inklusif. Pegawai memaknai perubahan ini sebagai peluang untuk meningkatkan efisiensi, kepuasan kerja, dan kualitas layanan publik. Namun, tantangan sosiokultural tetap ada, terutama perbedaan kemampuan adaptasi antara generasi muda dan pegawai menjelang pensiun, serta keterbatasan infrastruktur jaringan di wilayah tertentu. Strategi adaptasi yang ditemukan meliputi pembelajaran mandiri, pelatihan internal, serta penggunaan media digital yang relevan. Kesimpulan: Temuan ini merekomendasikan perlunya penguatan pelatihan komunikasi digital yang berkelanjutan dan pemerataan infrastruktur teknologi untuk menunjang transformasi layanan publik berbasis digital secara menyeluruh.
Copyrights © 2025