Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara penerapan tarif rawat inap dengan menggunakan metode tradisional dengan menggunakan metode Activity Based Costing pada rumah sakit Hapsah Watampone. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari lokasi penelitian. Rumah Sakit Hapsah sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Watampone memberikan pelayanan dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan kesehatan lain. RS Hapsah dalam menentukan tarif rawat inapnya hanya melakukan perbandingan dengan beberapa tariff rawat inap rumah sakit lainnya di Watampone dan mempertimbangkan daya beli masyarakat sekitar, seharusnya sebelum menentukan harga jual dilakukan perhitungan harga pokok terlebih dahulu. Penerapan activity based costing menghasilkan tarif yang relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan tarif rawat inap pada tiap-tiap kelas yang telah ditentukan rumah sakit. Tarif rawat inap pada ruangan paviliun terdapat selisih yang paling besar yaitu Rp 646.357, pada ruangan VIP utama terdapat selisih Rp. 466.319, pada ruangan VIP terdapat selisih Rp. 390.504, pada ruangan kelas I terdapat selisih Rp. 139.516, pada ruangan kelas II terdapat selisih Rp. 88.038, dan pada ruangan kelas III terdapat selisih yang paling kecil yaitu Rp 32.407.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025