Pendidikan vokasi menjadi salah satu solusi strategis dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja yang memiliki keterampilan praktis di era revolusi industri 4.0. Dalam konteks ini, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) seperti LKP Prisma Pangkalan Bun berperan penting dalam menyediakan pendidikan nonformal yang fleksibel, terjangkau, dan berbasis kebutuhan industri. LKP Prisma, yang telah beroperasi sejak 2009, menyediakan berbagai program pelatihan kejuruan, namun dalam lima tahun terakhir mengalami tren penurunan jumlah pendaftar secara signifikan. Fenomena ini mendorong pentingnya kajian empiris terhadap efektivitas strategi pemasaran yang dijalankan, khususnya digital marketing, personal selling, dan referral marketing, dalam memengaruhi keputusan mendaftar peserta didik baru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh digital marketing, personal selling, dan referral marketing terhadap keputusan mendaftar peserta didik baru di LKP Prisma Pangkalan Bun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi seluruh peserta didik baru tahun ajaran 2024/2025, yang berjumlah 42 orang dan diambil sebagai sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Analisis data dilakukan dengan metode regresi linier berganda menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Digital marketing secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mendaftar; (2) Personal selling secara parsial berpengaruh positif dan signifikan; (3) Referral marketing juga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial; dan (4) Secara simultan, ketiga strategi pemasaran tersebut berpengaruh signifikan terhadap keputusan mendaftar peserta didik baru. Temuan ini memberikan rekomendasi penting bagi pengelola lembaga pendidikan nonformal dalam merancang strategi promosi yang lebih efektif dan kontekstual.
Copyrights © 2025